BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, melaju ke babak final Hong Kong Open 2024.
Kepastian tersebut didapat setelah Putri menundukkan Tomoka Miyazaki (Jepang) yang merupakan Juara Dunia Junior 2022, 22-20, 21-23, 21-18 dalam 75 menit di Hong Kong Coloseum, Sabtu (14/9/2024).
Bagi pebulu tangkis berusia 22 tahun tersebut, ini merupakan final kedua beruntun setelah pekan lalu melaju ke final Taipei Open 2024 dan harus puas menjadi runner-up.
"Sangat senang bisa tampil di final kedua dalam dua minggu, ini juga akan menjadi final pertama saya di level Super 500. Saya berharap besok bisa berdiri di podium tertinggi," kata Putri dalam keterangan resmi PBSI.
Putri KW merespons dengan terus mendekatkan jarak setelah tertinggal, 0-4 sampai dapat menyamakan kedudukan 7-7.
Kedua pemain memiliki tipe serang yang mirip. Lob serang, overhead, lalu disusul dengan dropshot tajam nan halus.
Hampir di semua kesempatan servis, baik Putri maupun Miyazaki juga selalu menggunakan servis forehand pendek.
Mereka saling mewaspadai smes keras. Namun, Putri KW sering kecolongan ketika dipancing bola lob dan netting dari Miyazaki.
Terlambat mengatasi bola depan ini yang sering merugikan Putri KW. Kesalahan sendiri juga dilakukannya, membuat dia makin tertinggal 10-15 sampai 12-17.
Putri KW sama sekali tidak menyerah. Satu per satu angka diraihnya lewat permainan yang minim kesalahan.
Baca Juga: Malaysia Belum 'Full Squad' Kirim Ganda Putra, Pasangan Terbaik Batal Kembali di China Open 2024
Salah satu taktiknya adalah memancing pukulan ke arah backhand corner Miyazaki.
Pengembalian lawan selalu tidak sempurna jika disasar pada posisi tersebut. Putri KW berhasil mendekatkan jarak di poin krusial.
Tertinggal 18-20 juga tak membuat Putri KW bernyali ciut. Permainannya makin garang hingga adu setting terjadi.
Putri KW memanfaatkan kelengahan backhand Miyazaki dan merebut gim pertama dengan kebangkitan yang selesai dengan skor 22-20.
Pada gim kedua, kendali permainan direbut Putri KW dengan sangat dominan.
Putri berhasil unggul 5-1 sampai 9-4. Eror Miyazaki yang terjadi secara beruntun membantunya mendapat tambahan angka dengan cuma-cuma.
Putri KW mengecoh Miyazaki dengan pukulan silang ke arah forehand corner. Kesalahan Miyazaki membuat dia unggul di interval 11-6.
Namun setelah interval, Putri KW banyak membuang angka akibat salah sendiri hingga posisinya disamakan dan berbalik tertinggal dengan 12-13.
Putri KW menyamakan kedudukan 18-18 lalu unggul 19-18. Lagi-lagi, akibat kurang sabar, dia tertinggal di 19-20.
Kembali memaksa adu setting 20-20, pengembalian Putri KW di poin krusial kurang dalam dan terlalu tanggung sehingga mudah dismes Miyazaki. Putri tertinggal 20-21 dan berakhir kalah 21-23.
Pada gim ketiga, Putri KW sebenarnya start dengan sangat solid dari unggul 11-3 sampai 15-5. Namun entah apa yang terjadi, dia banyak panen eror sampai didekati di 15-11.
Bola setengah dropshot Putri KW begitu sulit dikembalikan Miyazaki dan membuat dia kembali menambah keunggulan di 18-12.
Miyazaki masih mengejar hingga 18-16. Putri KW akhirnya berhasil memastikan kemenangan.
"Saya sepanjang pertandingan merasa grogi dan nervous. Tomoka adalah tipe pemain yang tidak mudah dimatikan dan mempunyai variasi serangan yang sangat beragam," tutur Putri.
"Spekulasinya juga ada jadi saat bermain deg-degan-nya tidak hilang karena saya harus terus fokus setiap poinnya."
"Alhamdulillah bisa melewati ini dengan kemenangan. Pada gim ketiga, saat sudah unggul jauh, saya banyak melakukan kesalahan jadi poinnya hampir terkejar."
"Padahal saya terus mengikuti instruksi pelatih. Setelah tu saya coba lebih safe lagi saja."
"Tomoka berbeda tipe dengan beberapa tunggal putri Jepang lainnya. Selain ulet, dia mempunyai fighting spirit yang luar biasa, seberapa jauh poinnya dia masih semangat untuk mengejar."
"Dia juga punya serangan yang bervariasi. Walau usianya lebih muda dari saya, saya mengagumi permainannya."
Pada babak final, Putri masih menunggu hasil antara Pornpawee Chochuwong (Thailand) dan Han Yue (China).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar