Baik di lintasan maupun di luar lintasan, dia tetap kalem dan tenang.
Dalam balapan yang sempat diguyur gerimis, Marquez membuktikan spesialisasinya di trek basah.
Tanpa mendiskreditkan pembalap tuan rumah, pembalap asal Spanyol itu mengakui bahwa salah satu strateginya adalah melihat dulu bagaimana sikap para pembalap Italia saat turunnya hujan.
Bagnaia, Bezzecchi, hingga Bastianini semuanya tidak langsung gegabah mengganti motor ban trek basah. Mereka semua rupanya sudah hafal bagaimana situasi hujan yang sementara dan hujan yang akan deras.
Untuk itulah, Marquez terhindar dari blunder seperti Jorge Martin yang kehilangan harapan podium runner-up dan berujung finis ke-15.
Sedangkan Marquez, yang start dari P9 justru keluar sebagai juara.
Saat naik podium, Marquez sempat mendapat "boo" alias sorakan bernada mengejek dari fans Italia.
Situasi tersebut sempat menyakiti hati kru Gresini yang notabene adalah tim yang bermarkas di Emilia Romagna, talia. Mereka menyayangkan sikap para fans yang terpecah.
"Ejekan dari beberapa fans adalah sikap yang juga menyakiti kami," ungkap pemilik tim Gresini, Nadia Padovani sedih, dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Karena kami adalah tim dari Emilia Romagna. Kami telah melalui banyak hal dengan meninggalnya (Daijiro) Kato, Sic (Marco Simoncelli) dan Fausto (Gresini, pemilik tim sekaligus suami Padovani), dan kami tidak pantas menerima hal seperti itu," tukasnya kecewa.
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | GPOne.com, MotoGP.com |
Komentar