"Kami mengikuti kompetisi ini awalnya untuk target menjadi juara, tetapi kami kalah di semifinal," kata Toiran dikutip BolaSport.com dari Volleyball.ir.
"Namun, tentu saja kami tetap senang bisa meraih juara ketiga dan persaingannya di kompetisi ini hebat. Dua tim asal Iran bermain sangat bagus dan kita tunggu hasil finalnya," ucapnya di sela-sela konferensi pers sebelum final dimulai.
"Ini tahun kedua saya sebagai Pelatih Kepala dan sangat menyenangkan bisa bekerja dengan pemain-pemain hebat. Karena itu pasti akan meningkatkan diri saya dan saya sangat menikmati pengalaman ini," jelas Reidel Toiran.
Sementara itu, rasa senang dan syukur juga diungkapkan Earvin Ngapeth yang langsung bergabung ke Bhayangkara Presisi setelah sempat jeda istirahat dari Olimpiade Paris 2024.
Meski baru mengenal tim ini kurang dari tiga minggu, pemain berposisi opposite hitter itu merasa bangga pernah menjadi bagian salah satu tim hebat Indonesia.
"Turnamennya sangat bagus dan memiliki level sangat tinggi. Sayangnya di laga terakhir seharusnya kami bisa melaju ke final namun hal tersebut urung terjadi dan memang apapun bisa terjadi di lapangan," kata Ngapeth mengulas kekalahan menyesakkan JBP di semifinal.
"Tapi sekarang kami senang meraih peringkat ketiga."
"Sudah 10 hari sejak saya mengenal tim ini dan suasana timnya sangat bagus. Saya senang kami memenangkan tempat ketiga bersama-sama," tandasnya.
Di sisi lain, setter Pavlodar, Roman Egorov agak sedih dengan kekalahan di perebutan peringkat 3-4 melawan Bhayangkara Presisi. Untuk kedua kalinya secara beruntun, tim asuhan Sergei Gribov itu kembali takluk di hadapan Agil Angga dkk.
"Di awal set kami kesulitan dalam hal receive, dan hal inilah yang membuat kami tidak bisa memenangkan pertandingan ini," ucap Egorov.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | volleyball.ir |
Komentar