Tim yang diasuh Kepolisian Negara Republik Indonesia juga menggaet pemain berstatus timnas dari kompetitor yakni Dio Zulfikri dan M Malizi.
Para pemain lokal pun tidak mau kalah.
Penampilan menggigit juga ditunjukkan Agil Angga dkk. hingga Bhayangkara finis sebagai tim peringkat tiga di AVC Club Championship.
Bhayangkara bahkan menjadi satu-satunya tim yang dapat merepotkan Foolad Sirjan Iranian yang akhirnya keluar sebagai juara.
Saat tim-tim lainnya dikalahkan dalam tiga set, Bhayangkara justru hampir mengalahkan kampiun Liga Voli Iran tersebut di babak semifinal.
Setelah membalikkan keadaan untuk unggul 2-1 dalam kedudukan set, Bhayangkara mencetak match point lebih dahulu pada set kelima dengan 14-13.
Sayangnya, taktik mengambil time out di detik-detik akhir dari Foolad Sirjan memutus momentum Bhayangkara yang berbalik kalah 14-16 di set penentuan.
Penampilan tersebut menjadi bukti bahwa kualitas pebola voli Indonesia tidak kalah.
Pujian bahkan datang secara langsung dari kapten tim Foolad Sirjan, Seyed Mohammad Mousavi, setelah laga berakhir.
Secara khusus middle blocker megabintang di Negeri Persia tersebut menyinggung performa para pemain Indonesia di Bhayangkara.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | volleyball.ir |
Komentar