Ginting kemudian meraih dua kemenangan dalam lima bentrokan berikutnya. Meski begitu, dua kemenangannya terjadi sudah cukup lama.
Kemenangan perdana terjadi di Kejuaraan Dunia 2022 dan satu lagi di fase grup BWF World Tour Finals 2023. Semuanya sama-sama harus diraih dengan laga tiga gim.
Dengan kata lain, tidak pernah ada kemenangan mudah bagi Ginting saat menundukkan Shi.
Dan sekarang, tantangan Ginting akan makin berat karena bertemu juara Indonesia Open 2024 itu di kandangnya.
Ginting sebenarnya punya riwayat bagus di China Open yang bertaraf BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Pada 2018 Ginting menjadi kampiun dengan perjalanan yang sensasional karena mengalahkan deretan Juara Dunia dan Juara Olimpiade sejak babak pertama.
Lawan-lawan berat harus dihadapi Ginting karena bukan pemain unggulan. Tahun ini, Ginting kembali tiba sebagai underdog setelah melorot ke rank 10 dunia.
Sementara Shi, situasi dia sebenarnya tidak terlalu menguntungkan.
Setelah gagal di Olimpiade Paris 2024, Shi masih belum menambah gelar juara. Dia terhenti di semifiinal Japan Open 2024 dan perempat final Korea Open 2024.
Namun, antara Shi dan Ginting, yang lebih dalam posisi nyaman tentu saja Shi karena bermain di kandangnya sendiri.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BWF Tournament Software |
Komentar