Di Hong Kong, pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu juga belum bisa melaju jauh setelah tersisih di babak kedua karena dikalahkan Ratchanok Inthanon asal Thailand.
Pada laga hari ini, faktor utama yang membuat dia kalah cepat dari Bansod adalah footwork-nya yang lambat. Ini menjadi alarm bagi Gregoria karena artinya ada sesuatu yang mesti ditingkatkan lagi.
"Kekalahan ini menjadi tamparan buat saya, di dua turnamen pertama setelah Olimpiade hasilnya tidak sesuai yang saya inginkan," kata Gregoria kecewa.
"Bukan hanya dari segi hasil, tapi juga performa," tambahnya.
"Kesulitan terbesar dari pertandingan hari ini memang pergerakan saya yang lambat."
"Dari reli-reli juga saya hanya mengikuti irama lawan yang sedang percaya diri, membuat permainan saya kurang nyaman. Selain itu, saya tidak menginisiasi serangan," ulasnya.
Meski berakhir kalah nyesek dan mengakui kekurangannya hari ini, Gregoria tetap mengambil hikmah dari hasil pertandingan di turnamenlevel BWF World Tour Super 1000 ini.
"Tapi lepas dari semua itu, positifnya saya tadi tidak mudah menyerah, saya masih bisa memaksa untuk mengejar ketertinggalan hanya sayang di penyelesaian akhirnya belum berhasil," pungkasnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar