Pada akhirnya, forehand menyusur tepi menggariskan kemenangan perdana di Pulau Dewata.
“Menghadapi game point itu, aku meneguhkan diriku. Aku bisa bermain solid. Aku percaya pada kemampuanku. Sedikit mengubah pola permainan, aku mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujar pemilik medali perak SEA Games 2023 itu.
Statistik pun merekam ketatnya laga pada siang terik. Sama-sama menorehkan dua break, Nathan bermain lebih efisien.
Ia hanya membutuhkan tiga kesempatan sementara petenis dari Pegunungan Alpen itu justru menyianyiakan tiga kesempatan.
Kendati lebih sering tertinggal, Nathan, yang lebih rendah ribuan peringkat, unggul sebiji poin (64-63) untuk meraih satu tiket ke babak kedua, perdelapan final kejuaraan jenjang ITF M15 ini.
Pada perdelapan final, Rabu (18/9), Nathan menghadapi petenis India, Yuvan Nandal yang mengatasi wakil Jepang, Toki Adachi 6-1, 6-1.
Ia pun menjadi harapan terakhir tuan rumah untuk berjaya di seri penutup kejuaraan disponsori perusahaan tambang Amman Mineral ini.
Dua rekan segenerasinya menyerah pada pagi hari. Aldhito Ramadhan Dwi Kurniawan mengakui ketangguhan petenis Jepang, Koki Matsuda 0-6, 3-6. Ahmad Fauzan, mendapat dua breadstick dari petenis Selandia Baru, Corban Crowther, 1-6, 1-6.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar