Kekalahan Axelsen ini mengartikan bahwa Lei berhasil revans dengan sempurna setelah sebelumnya di final Hong Kong Open 2024 pada Minggu (15/9/2024), pemain kidal itu yang kalah.
Mengevaluasi apa yang kurang dan menjadikannya sebagai pembelajaran sukses mengantarkan pemain 26 tahun asal Dongguan, China, itu menumbangkan sang juara Olimpiade dua kali.
Sedangkan dari sisi Axelsen, persiapan mepet tampaknya sangat mempengaruhi performa dua kali Juara Dunia tersebut.
Setelah jadi kampiun di Hong Kong Open 2024, pemain asal Denmark tersebut sempat terjebak di Hong Kong lebih lama karena penerbangannya ke Changzhou, China, dibatalkan.
Penerbangan Axelsen dibatalkan akibat topan yang sempat menghantam wilayah Shanghai, Changzhou dan sekitaran Provinsi Jiangsu di China.
Alhasil, Axelsen terpaksa menghabiskan dua hari tambahan di Hong Kong dan berlatih di sana lalu baru bertolak ke Changzhou pada Selasa (17/9/2024) kemarin.
Tentu saja, adaptasinya di lapangan tempat berlangsungnya China Open 2024 ini agak terlambat dibanding rival lainnya.
Saat itu dia sempat bilang bahwa dia merasa bahwa itu bukan persiapan ideal.
"Perjalanan satu hari sebelum laga babak pertama tentu saja tidak akan optimal." kata Axelsen dikutip BolaSport.com dari TV2 Sport Denmark.
"Dan itu akan mendatangkan sejumlah tantangan," tandasnya.
Karena terlambat datang ke Changzhou, Axelsen juga melewatkan kesempatan latihan menjajal lapangan utama saat rival lain mendapatkan porsi sesuai jadwal mereka.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com, TV2 Sport Denmark |
Komentar