"Honda sedang mengalami kemunduran, Yamaha juga sama dan mereka bahkan tidak bereaksi. (Dall’Igna- General Manajer Ducati) telah menciptakan konsep Ducati sejak 2015," aku Alguersuari.
"Dia menciptakan konsep teknologi terkini. Ia menciptakan dan sejak saat itu ia membiarkan Aprilia berjalan."
"KTM diberi tahu tentang apa yang telah dilakukannya di Aprilia dan apa yang sedang dilakukannya di Ducati."
"Dan tiba-tiba melon manis itu adalah KTM, Aprilia dan Ducati, tiga merek yang secara teoritis lebih lemah di pasar universal dan secara ekonomi lebih lemah di pasar sepeda motor daripada Yamaha dan Honda yang besar."
Hal ini juga mengubah grid di kelas utama secara radikal.
"Hal ini mencapai titik yang tidak masuk akal dan pada titik itu apa yang terjadi pada para pembalap? Pembalap terbaik di dunia, dari Quartararo, Marquez, Mir, dan Bagnaia berada di merek yang paling tidak berdaya," tutur Alguersuari.
"Marquez mendapati dirinya tidak berdaya, operasi dan empat tahun yang kosong. Dalam empat tahun, 2020, 2021, 2022, 2023, dan 2024, pada kenyataannya hampir lima tahun, apa yang terjadi? Ducati menang."
"Marquez menghilang dalam empat tahun itu dan Jorge Martin serta Bagnaia bangkit seperti roket."
"Mereka datang langsung dari Moto2 dan menghabiskan lebih dari setahun bersama Ducati untuk mencoba menang dan mereka tidak berhasil, tetapi mereka dilatih."
"Ketika mereka dilatih, sebuah ide muncul: generasi Marquez telah menghilang. Generasi baru itu telah menghilang dan selama bertahun-tahun generasi ini didasarkan pada Jorge Martn dan Bagnaia." kata Alguersuari.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar