Tim besutan Ko Hee-jin tersebut tentu tidak ingin masa persiapannya menghadapi Liga Voli Korea 2024-2025 terganggu sehingga muncul sebuah keraguan.
Rasa ragu untuk melepas Megawati ke PON 2024 tidak bisa dilepaskan dari kekhawatiran Red Sparks jika mengalami cedera di lapangan.
Terlebih pada musim ini, tim berjuluk Red Force itu melalui sang pelatih Ko Hee-jin ingin bersaing dalam perburuan gelar juara.
"Sebenarnya proses lobi ke Red Sparks sudah dilakukan sejak Kapolri Cup kemarin," ucap Rianita menjelaskan.
"Negosiasinya sempat tarik ulur, karena Red Sparks kesannya mau mengizinkan atau enggak itu ragu," tuturnya menambahkan.
Megawati yang saat itu tampil di Kapolri Cup 2024 juga tidak bisa menuntaskan aksinya bersama Jatim karena dia harus terbang ke Negeri Ginseng.
Izin mulai turun setelah Kapolda Jawa Timur melobi Red Sparks untuk memberikan izin kepada Megawati.
"Nah berkat lobi dari bapak Kapolda Jawa Timur, Red Sparks akhirnya mengizinkan untuk Megawati bermain," ucap Rianita.
Karena rentang waktu yang mepet menghadapi rangkaian persiapan Liga Voli Korea termasuk KOVO Cup 2024, Megawati harus bisa membagi waktu dengan baik.
"Awalnya kita ngira akan berangkat dari Taiwan, tapi Megawati justru ke Indonesianya dari Korea," ucap Rianita.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | tribunnews.com |
Komentar