BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra China, Shi Yu Qi, kembali tampil inferior saat tampil di rumah sendiri pada China Open 2024.
Tunggal putra nomor 1 dunia tersebut harus mengakui keunggulan wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, pada babak 16 besar turnamen Super 1000 tersebut di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Kamis (19/9/2024).
Shi kalah dengan skor 11-21, 8-21. Ini merupakan penampilan kedua Shi setelah Olimpiade Paris 2024.
Sebelumnya Shi kalah dari Alex Lanier (Prancis) pada semifinal Japan Open 2024 (Super 750), 21-17, 16-21, 18-21.
Shi yang diwawancarai setelah pertandingan ditanya apakah ada faktor cedera dan mentalitas dari penampilannya sejak Olimpiade.
"Apa gunanya bermain jika bermain seperti ini? Ketika saya memilih sisi lapangan saat bertanding saya juga sengaja memilih sisi yang melawan angin," kata Shi dilansir dari Aiyuke.
"Biasanya saya akan memilih sisi yang melawan angin terlebih dahulu. Saya ingin melakukan beberapa penyesuaian terlebih dahulu di lapangan dan melihat apakah ada cara khusus."
"Saya hanya ingin melakukan perubahan. Mungkin sebaiknya saya perlu istirahat sejenak dari kompetisi."
"Tetapi, saya sulit untuk memilih atau saya tidak tahu harus berbuat apa. Agak kosong dan membingungkan dan saya tidak dapat mengatakan dengan jelas apa yang perlu saya lakukan untuk mengubah keadaan."
Saat ditanya kenapa dia masih berkompetisi setelah dia belum kembali ke performa terbaik, pemain berusia 28 tahun itu mengucapkan terima kasih atas perhatian penggemar bulu tangkis.
Legenda bulu tangkis China, Lin Dan, bahkan menyarankan Shi untuk beristirahat dulu sebelum kembali bertanding.
"Memang benar banyak penggemar yang sangat khawatir dengan kondisi fisik ini," aku Shi.
"Saya juga sangat berterima kasih. Yang terpenting, pikirkan saja. Saya tidak bisa menjelaskannya dengan jelas sekarang."
Penampilan Shi memburuk saat Olimpiade Paris 2024 dengan terjegal pada babak delapan besar.
Padahal, Shi menuju Paris dengan rekor tak terkalahkan sejak Mei mengantarkan China juara Thomas Cup 2024, juara Singapore Open 2024 dan juara Indonesia Open 2024.
Hasil ini mengantarnya menggeser Viktor Axelsen (Denmark) di pucak ranking dunia.
Sebelum mencapai hasil belum terkalahkan, Shi mendapat hukuman larangan bermain oleh Federasi Bulu Tangkis China (CBA).
Shi mendapat larangan bermain selama satu tahun karena perilaku yang tidak pantas pada Thomas Cup 2020.
Kala itu pada babak semifinal Thomas Cup 2020, China bertemu dengan Jepang, Shi yang dipilih untuk melawan tunggal putra unggulan Kento Momota memilih mundur dan dinilai tidak sportif.
Saat itu, Shi tertinggal pada gim pertama karena kalah dengan skor akhir 20-22, lanjut ke pertandingan di gim kedua dia tertinggal jauh di interval dengan skor 2-11.
Selepas interval skor terus berubah dan menambah perolehan angka bagi Momota menjadi 20-5, pada momen match point tersebut Yuqi memilih untuk mundur dari pertandingan.
Selepas pertandingan Shi justru membuat pernyataan kontroversial dengan menganggap bahwa Momota belum sah menjadi pemenang karena belum mencapai skor 21.
"Ya, jika dia tetap berada di angka 20 itu berarti saya belum kalah," ucap Shi kala itu.
Hal tersebut membuat Federasi Bulu Tangkis China memutuskan untuk menjatuhkan sanksi larangan bertanding kepada Shi selama satu tahun.
Dengan larangan yang dijatuhkan tersebut federasi bulu tangkis China berharap Yuqi bisa berkaca dan memperbaiki sikapnya kedepan.
Perlahan Shi bangkit dan menjadi tunggal putra terbaik China.
"Ini membuktikan hasil kerja keras tunggal putra China. Untuk sanksi, hal itu sudah berlalu. Yang penting, tingkatkan level permainan dan fokus ke depan," ucap Shi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | aiyuke.com |
Komentar