Ketiganya sepakat untuk tetap saling respek terhadap satu sama lain dan membuat persaingan di MotoGP tetap berlangsung dengan sehat.
Bagnaia, yang notabene murid Rossi, pun memposisikan diri saat menjadi yang dicemooh.
"Cemoohan adalah bentuk kurangnya rasa hormat," kata pembalap yang akrab disapa Pecco itu.
"Kami selalu melakukan yang terbaik di trek. Perilaku seperti ini tidak hanya terjadi di Italia, saya juga mengalami hal yang sama di Barcelona."
"Di podium, Anda tahu Anda telah memberikan segalanya, tetapi mendengar ejekan ini sungguh tidak dapat dipahami."
"Saya ingin olahraga kita tetap bersih," kata Juara Dunia tiga kali itu.
Sementara Bastianini, sebagai pembalap asal Italia, juga tak enak hati sebagai pihak turan rumah.
"Mendengar siulan mengejek tidak pernah menyenangkan. Saya harap ini akan berubah. Rasa hormat terhadap semua pembalap harus diutamakan, ini penting," tegasnya.
Adapun Martin, dia menunjuk bagaimana pembalap membahayakan diri mereka untuk meraih kemenangan sekaligus memberikan pertunjukan.
"Dicemooh setelah mempertaruhkan nyawa di atas motor adalah tindakan yang tidak terhormat," kata Martin yang menjadi tumbal dalam transfer Marquez ke Ducati pada MotoGP 2025.
"Kami memberi 100 persen dan kita harus menyadari hal itu, tak peduli bagaimana rivalitasnya," tukas dia.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Emilia Romagna 2024 - Marc Marquez Harus Kuat Mental Lagi di Kandang Valentino Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar