BOLASPORT.COM - Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, mengevaluasi penampilan mereka meski berhasil lolos ke semifinal China Open 2024.
Bukan laga yang mudah bagi Fikri/Daniel saat menghadapi Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard (Denmark) pada perempat final China Open 2024.
Kejar-kejaran poin terjadi sepanjang pertandingan selama 43 menit yang digelar di Changzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, China, pada Jumat (20/9/2024).
Menghadapi pasangan unggulan kedelapan, Fikri/Daniel sempat kesulitan di awal laga.
Persaingan sengit tersaji hingga margin skor hanya berselisih 1-2 angka.
Malah, beberapa kali Fikri/Daniel yang tertinggal. Ini termasuk pada gim kedua saat mereka lengah sampai terpaut 6 poin di 10-16.
Beruntung, pada momen krusial ini, ganda kombinasi baru Indonesia itu dapat menghentikan momentum lawan.
Fikri/Daniel bermain lebih berani dan berhasil mendekatkan jarak hingga menikung perolehan skor Kjaer/Sogaard sampai mengunci kemenangan 21-19, 21-19.
Kendati menang, baik Fikri maupun Daniel sama-sama tak puas dengan proses kemenangan mereka.
"Bersyukur bisa memenangkan pertandingan tapi hari ini permainan kami tidak cukup keluar," ungkap Daniel dikutip Bolasport.com dari rilis pers PBSi.
"Kami harus memperbaikinya lagi di laga semifinal besok."
"Di permainan depannya kami lebih pegang saat sudah tertinggal. Pergerakannya dipaksa lebih cepat," tambah mantan Juara Dunia Junior itu.
Sementara itu, Fikri menerangkan ambisi besar setelah membuat gebrakan di babak sebelumnya membuat mereka malah tampil di bawah performa.
Di babak kedua, Fikri/Daniel membukukan kemenangan besar atas wakil tuan rumah sekaligus ganda putra nomor satu dunia, Liang Wei Keng/Wang Chang.
Fikri/Daniel mengalahkan Liang/Wang dalam laga thriller selama tiga gim dengan skor akhir 21-19, 18-21, 21-17.
Mereka memupus asa Liang/Wei di hadapan publiknya sendiri.
China Open 2024 sejatinya dijadikan Liang/Wang sebagai ajang comeback setelah 'hanya' meraih medali perak pada Olimpiade Paris 2024.
Setelah kemenangan impresif itu, ternyata tekad untuk bermain lebih baik dari Fikri/Daniel tidak tersalurkan dengan mulus ketika menghadapi gaya ganda Eropa Kjaer/Sogaard.
"Keinginan kami untuk menang sangat besar tapi itu malah hampir menjadi bumerang," jelas Fikri.
"Tadi pergerakan kami cukup lambat, kurang berani tidak seperti kemarin. Di gim kedua setelah tertinggal baru coba memaksa, coba nekat baru ketemu caranya."
"Penerapan strategi yang tepat baru di akhir laga, kami pegang servis dan pukulan awal satu dan duanya."
"Dari situ banyak dapat poin dan lawan balik tertekan," ulas dia.
Evaluasi dari kemenangan tipis hari ini akan menjadi bekal berharga Fikri/Daniel yang akan bertemu dengan unggulan Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, di semifinal.
Pertemuan pertama dan terakhir mereka belum lama terjadi, tepatnya pada pekan lalu di Hong Kong Open 2024.
Fikri/Daniel butuh tiga gim dengan skor 16-21, 21-19, 21-13 untuk menumbangkan juara Japan Open 2024 tersebut.
Menyadari bahwa kondisi lapangan dan shuttlecock akan berbeda dari pertemuan di Hong Kong, Fikri/Daniel mewaspadai niat revans dari mantan anak didik Flandy Limpele.
"Besok lawan Goh/Izzuddin, minggu lalu kami menang tapi di sini kondisi semua berbeda," kata Fikri lagi.
"Jadi harus dipelajari lagi permainannya seperti apa," pungkas Fikri.
| Editor | : | Ardhianto Wahyu |
| Sumber | : | PBSI |
Komentar