BOLASPORT.COM - Kepercayaan diri tinggi dirasakan pembalap Prima Pramac, Franco Morbidelli, untuk unjuk gigi pada seri balap ke-14 MotoGP Emilia Romagna 2024.
Franco Morbidelli berharap dirinya bisa membayar kegagalannya karena tergelincir dalam balapan sebelumnya yang juga dihelat di Sirkuit Misano, Rimini, Italia.
Dalam lomba bertajuk MotoGP San Marino dua pekan silam, Morbidelli tampil kompetitif hingga sukses naik ke atas podium lagi saat sprint.
Morbidelli menunjukkan kembali tajinya sebagai pembalap yang cepat di MotoGP.
Kesulitan besar pasca-cedera lutut yang membuat absen panjang pada 2021 membuat publik lupa akan kecepatan murid pertama di VR46 Riders Academy ini.
Bagaimana tidak? Selama dua musim bersama tim pabrikan Yamaha pada 2022-2023, Morbidelli kesulitan untuk sekadar finis 10 besar.
Julukan sebagai "rider Sunmori" sampai melekat ke Morbidelli karena langganan menghuni posisi belakang.
Padahal, sebelum didera cidera, Morbidelli membuat kejutan dengan menjadi runner-up kejuaraan meski memakai motor Yamaha YZR-M1 lama.
Tiga kemenangan dicetak juara dunia Moto2 2017 itu, termasuk kemenangan perdana di kelas para raja dalam balapan di Misano.
Namun, sudah empat tahun berlalu sejak Morbidelli terakhir kali mencicipi kemenangan dalam balapan di Valencia, Spanyol.
Transisi Franky dari motor 'butut' Yamaha ke motor 'jagoan' Ducati, dan pabrikan, pada musim ini menemui kendala setelah insiden saat latihan yang menyebabkan cedera otak.
Tanpa sekalipun turun dalam tes pramusim, Morbidelli memulai dengan selalu finis di luar zona poin, 15 besar saat balapan utama, dalam dua balapan pertamanya.
Padahal tiga penunggang motor Ducati Desmosedici GP24 lainnya yakni Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Jorge Martin, menjadi langganan podium.
Morbidelli baru mendekati grup lima besar jelang paruh musim dengan finis kelima dalam seri ke-9 GP Jerman. Lima seri berselang kejayaan kembali berada di depannya.
"Hari Minggu kemarin saya merasa diri saya lebih cepat daripada Jorge dan Pecco (Bagnaia)," kata Morbidelli merujuk pace-nya pada seri MotoGP San Marino.
Morbidelli menggunakan potensinya saat sprint di mana dia finis di posisi ketiga dengan hanya berjarak 0,3 detik dari Bagnaia yang menjadi runner-up.
Saat balapan utama dia juga mampu bergabung bersama Bagnaia dan Martin di grup terdepan sampai hujan yang membasahi lintasan membuatnya tergelincir dan gagal finis.
Kecepatan Morbidelli telah ditegaskan dalam tes tengah musim di Misano, sehari setelah balapan GP San Marino.
Morbidelli menjadi pembalap dengan waktu lap tercepat kedua dalam tes. Dia hanya kalah dari Bagnaia dan dengan gap yang tipis yaitu 0,161 detik.
Satu-satunya masalah Morbidelli saat ini adalah meraih kemenangan tanpa mengganggu jalannya persaingan untuk gelar juara.
Terlambat panas, Morbidelli tertahan di peringkat ke-12 pada klasemen sementara MotoGP dengan jarak 222 poin dari rekan setimnya, Martin, yang berada di puncak.
Situasi ini membuatnya lebih berhati-hati. Lebih-lebih pembalap yang dikenal santuy itu sudah beberapa kali mendapat penalti karena insiden dengan pembalap lain.
"Menemukan lokasi yang tepat untuk menyalip mereka sangat sulit," ucap Morbidelli.
"Ini bukan hanya karena masalah kondisi lintasannya, tetapi juga karena kehati-hatian terhadap mereka," tambahnya.
Bagnaia dan Martin bukan satu-satunya orang. Bastianini plus Marc Marquez menjadi rival lain yang mesti diladeni Morbidelli dengan kewaspadaan.
Marquez juga menjadi orang lain yang diam-diam punya kecepatan impresif.
Di MotoGP San Marino, potensi si Alien tertutupi posisi start buruk karena kecelakaan yang dialami saat sesi kualifikasi.
Hanya karena hujan yang turun sesaat di tengah balapan, Marquez mendapatkan kembali peluang untuk menang dan dia tidak menyia-nyiakannya.
Akankah Morbidelli dapat memaksimalkan potensinya? Kita tunggu saja.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar