Peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 itu terjegal oleh pemain-pemain berperingkat di bawahnya.
Dia tersingkir di 8 besar Taipei Open, mundur di tengah laga babak kedua Hong Kong Open, lalu yang terburuk adalah langsung angkat koper di babak pertama China Open.
Muara dari semua kekalahan itu tidak lepas dari kondisi cedera lutut yang dialami Tai.
Kondisi lutut Juara Asia tiga kali itu seperti susah untuk disembuhkan dan terus mengalami masalah. Beberapa kali pemulihan, beberapa kali pula kambuh lagi.
Setelah kekalahan di China Open 2024 dari pemain non-unggulan Denmark, Julie Dawall Jakobsen, Tai berusaha tetap tabah.
Namun pada akhirnya, dia tetap tidak bisa menahan air matanya setelah mendapat pesan dari sang ayah, Tai Nan Kai.
Ayah Tai Tzu Ying selalu menjadi orang pertama yang menghiburnya ketika sang putri mengalami kesulitan.
"Terus berusaha keras Ying'er," demikian sang ayah membuka pesannya, dikutip BolaSport dari Aiyuke.
"Kompres (lututmu), makanlah makanan yang enak, dan jalani rencana awalnya."
"Beginilah hidup. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan dan berani untuk menjadi diri sendiri."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar