BOLASPORT.COM - Dua gelar juara dalam kurun waktu satu bulan menjadi pembuktian ganda putra Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani.
Tak main-main, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin sukses merengkuh gelar dari dua level bergengsi di BWF World Tour yakni Super 750 dan Super 1000.
Titel Super 750 yang pertama mereka raih saat menjuarai Japan Open 2024 pada 25 Agustus 2024.
Sementara kejayaan di Super 1000 dibangun Goh/Izzuddin dengan menjadi kampiun China Open 2024 pada 22 September 2024, akhir pekan lalu.
Goh/Izzuddin menjadi ganda putra pertama Malaysia yang mampu menjadi juara di ajang Super 1000 sejak era BWF World Tour dimulai pada 2018.
Super 1000 dirancang sebagai level turnamen yang baru, melampaui Superseries (setara Super 500) dan Superseries Premier (Super 750).
Mereka mendahului ganda putra terbaik Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, yang baru sekali menjadi juara turnamen sirkuit di level Super 750.
Menariknya, trofi juara China Open 2024 didapat Goh/Izzuddin setelah bukan lagi menjadi bagian dari tim nasional bulu tangkis Malaysia.
Goh/Izzuddin meninggalkan pelatnasnya Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pada awal September lalu.
Direktur kepelatihan bulu tangkis Malaysia, Rexy Mainaky, tidak menahan pemain yang ingin mengambil karier sebagai pemain profesional.
Legenda ganda putra Indonesia juga menegaskan bahwa tidak ada masalah antara Goh/Izzuddin dengan BAM sebagai alasan kepergian mereka.
"Saya tidak berpikir ada masalah dengan federasi," kata Rexy dilansir News Straits Times, beberapa waktu lalu.
"Pemain yang menjadi pemain profesional memiliki rencana mereka sendiri."
"Ini bukan tentang BAM tidak memadai. Pada akhirnya, kita semua menginginkan yang terbaik untuk Malaysia."
"Mungkin mereka telah menerima tawaran yang lebih baik di tempat lain."
"Di ganda putra, memang benar kami belum memiliki pasangan di level Aaron/Wooi Yik, tetapi kemajuan sedang dibuat," ujar Rexy.
Menjadi pemain independen bukan hal yang mudah di bulu tangkis.
Peran federasi nasional masih sangat besar di jagat tepok bulu, termasuk dalam hal pendanaan untuk tampil di berbagai turnamen.
Selain tantangan finansial, pemain independen juga harus mandiri dalam mengatur program latihan, menyusun tim ofisial, hingga mencari rekan sparing.
Bagian mencari rekan sparing yang sepadan ini yang sulit.
Goh/Izzuddin beruntung karena level pemain independen telah meningkat karena pemain nasional lain yang lebih dahulu memutuskan untuk pindah haluan.
Eks anak didik Flandy Limpele tersebut kini berlatih dengan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang mampu menembus peringkat 10 besar dunia sebagai pemain profesional.
Di sisi lain, kehadiran Goh/Izzuddin juga memperkaya kualitas rekan sparing bagi pemain-pemain profesional.
Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Rosman Razak, pelatih pasangan-pasangan independen Negeri Jiran.
"Kehadiran Sze Fei/Izzuddin adalah hal yang positif bagi pasangan independen," kata Rosman, dilansir BolaSport.com dari NST, Senin (23/9/2024).
"Tidak hanya untuk Yew Sin-Ee Yi, tapi saya yakin semua orang akan mendapat manfaat dari sparing dengan mereka."
"Sebagai tim independen, para pasangan harus saling membantu dan mendorong satu sama lain untuk memaksimalkan potensi mereka," ujarnya.
Baca Juga: Lagi, Indonesia Sabet Gelar Juara Umum di Indonesia Para Badminton Internasional 2024
Sementara itu, Goh/Izzuddin berharap agar mampu mempertahankan penampilan terbaik mereka.
Mereka belum benar-benar puas karena kemenangan di final China Open 2024 diiringi oleh cederanya lawan di tengah laga.
"Ini bukanlah cara yang kami inginkan untuk memenangkan gelar Super 1000," ujar Goh Sze Fei kepada BWF Badminton.
"Ketika Ren Xiangyu cedera, kami harus tetap fokus pada bagian kami sendiri. Secara mental, kami harus tetap bersemangat.
"Kami berharap bisa mempertahankan performa kami dan naik peringkat," ujar Goh yang kini menempati peringkat 12 dunia bersama Izzuddin.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar