Antusiasme Quartararo menyambut petualangannya di Indonesia pun dia ungkapkan baru-baru ini setelah mengikuti seri Emilia Romagna di Misano, Italia.
"Sirkuitnya (Mandalika), saya menyukainya," kata Quartararo dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Kondisinya seperti sirkuit yang tidak memiliki banyak grip di awal."
"Dan saya pikir jika kami mampu mencapai hasil yang sama, yaitu benar-benar lolos Q2 lagi setelah hari Jumat, dan menjalani balapan yang baik, saya pikir itu akan menjadi langkah maju yang sangat besar bagi kami," tandasnya.
Pada seri Emilia Romagna pekan lalu, Quartararo berhasil menembus para skuad penunggang Ducati Desmosedici.
Dia memecah dominasi Si Merah Borgo Panigale di enam besar sebelum akhirnya finis kelima setelah Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) crash dan gagal finis.
Namun ternyata, insiden sempat dialami Quartararo sendiri yang mengalami habis bensin menjelang tikungan terakhir.
Untungnya, berkat laju kecepatan motor MotoGP, motornya masih terdorong maju hingga berhasil melewati garis finis tanpa harus mendorong manual.
Namun, dia tetap harus rela tersalip dua rival di belakangnya.
Daripada meratapi disalip dengan menyesakkan, Quartararo bersyukur dia tak harus mendorong manual seperti kasus Johann Zarco tujuh tahun silam.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar