BOLASPORT.COM - Bergulirnya MotoGP Indonesia 2024 turut menjadikan Indonesia jadi perhatian sejumlah media Asing, dari keramahtamahan hingga sorotan tentang Ibu Kota Nusantara (IKN).
Balapan pada MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, identik dengan penyatuan kompetisi balap modern dengan keasrian alam Lombok.
Pemandangan Sirkuit Mandalika di dekat bibir pantai juga menjadi pembeda tersendiri dari kebanyakan lokasi sirkuit-sirkuit lainnya untuk MotoGP.
Perhatian dari media asing pun tertuju pada Indonesia yang dipandang sebagai negara kepulauan dengan kekayaan alam melimpah.
Selain itu, faktor masyarakat yang murah senyum juga menjadikan sensasi balapan di Indonesia juga sering dinantikan para pembalap.
"Ciri khas Indonesia salah satunya adalah kesantunan khas penduduknya," demikian tulis media asal Swiss, Speedweek.
"Serta antusiasme masyarakat terhadap balapan dan para bintang Kejuaraan Dunia MotoGP, yang dirayakan dengan hingar-bingar dalam parade mobil di jalan-jalan yang ramai setelah tiba di bandara Lombok pada hari Rabu."
Pada parade pembalap yang dimulai dari rute Lapangan Sangkareang menuju Teras Udayana di Lombok, Rabu (25/9/2024), ribuan penggemar memang membanjiri sepanjang jalan untuk memeriahkan sesi acara tersebut.
Antusiasme tinggi dalam menyambut balapan roda dua paling bergengsi di dunia ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembalap dalam memandang Indonesia sebagai tuan rumah.
Namun di sisi lain, media asing juga tak luput menyorot tentang pembangunan masif yang sedang diupayakan Indonesia, yakni ibu kota baru, Nusantara di Pulau Kalimantan.
Speedweek menyoroti biaya besar yang digelontorkan pemerintah Indonesia dalam membangun sebuah kota hijau di tengah hutan hujan lembab di pulau Borneo itu.
Speedweek menyoroti bahwa pembangunan IKN itu digunakan sebagai solusi mengatasi permasalah serius ibu kota Indonesia saat ini, DKI Jakarta, yang diprediksi tenggelam pada 2060.
"Ibu kota baru (Indonesia), bernama Nusantara, akan dibangun 1.000 kilometer dari Jakarta di area hutan hujan (Kalimantan)," sorot Speedweek.
"Pada tahun 2045, dua juta orang diperkirakan akan tinggal di kota yang ramah lingkungan dan canggih di tengah hutan."
"Biaya konstruksi untuk Nusantara Green City diperkirakan setara dengan 30 miliar euro. Investasi dari luar negeri juga diharapkan, tetapi pembayaran belum terwujud.
"Selain itu, Indonesia akan memiliki presiden baru pada bulan Oktober. Masih harus dilihat apakah kota baru ini akan selesai dibangun."
"Manajer konstruksi telah mengundurkan diri dan diganti. Pemerintah yang baru akan mengevaluasi kembali proyek ini," ulas Speedweek.
Baca Juga: Sambut MotoGP Indonesia 2024, Antusiasme Tinggi Ribuan Fans Hadiri Parade Pembalap di Lombok
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar