"Di tikungan terakhir, kemarin memang saya sempat kehabisan bahan bakar," kata dia getir.
Meski begitu, Quartararo tidak meratapi soal insiden itu. Masih bagus dia bisa finis tanpa harus mendorong seperti insdien Johann Zarco pada 2017 silam, di sirkuit yang sama dengan tim yang juga sama, Yamaha Tech3.
"Tetapi yang terpenting adalah kami ada kemajuan," kata Quartararo.
"Meski hasil finisnya tidak sesuai karena tersalip."
"Sekarang, saya bisa merasakan bahwa mentalitas Yamaha dalam cara bekerja sudah sangat berubah."
"Kami sudah bekerja keras sejak Februari. Awalnya seperti tidak ada kemajuan apapun yang terlihat, tetapi sekarang perlahan sejak di Misano, kami mulai melihatnya."
"Kami tahu apa yang harus ditingkatkan. Dan power adalah hal utama yang terpenting. Karena untuk race balapan utama, jika mau fight, kuncinya di situ," tambah dia.
Pada edisi GP Indonesia tahun lalu, Quartararo bisa meraih podium, Tahun ini, dia paham motornya masih sulit bersaing dengan Ducati. Namun, dia tetap menantikannya.
"Di mandalika, ini sirkuit yang bagus tapi musim ini tidak akan mudah," kata Quartararo.
"Yang pertama kami harus memahami betul bagaimana motor kami di sini dulu. Karena kami sudah hampir satu bulan di Misano."
"Di sini, treknya agak kotor, tapi kalau bisa lolos 10 besar di latihan, akan bisa menjamin hari Minggu yang bagus," pungkas dia.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2024 - Marc Marquez Cari Aman, Jorge Martin Masih Ganjel Soal Manuver Bastianini
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar