Banyak aspek yang akan menentukan kuat tidaknya seorang pembalap menjalani rutinitas dari mulai latihan sampai hari-hari kompetisi.
"Selain skill (balapan), ada pula faktor fisik, lalu mental serta kemampuan public speaking. Itu kita harapkan bisa dikembangkan. itu komplet jadi tidak hanya satu sisi untuk para pembalap," jelas Nugroho.
"Kami udah punya list, siapa yang akan mendapat kesempatan ikut.
"Sejauh ini kita lihat ini (bermitra dengan VR46 Academy) adalah partnership yang paling potensial kita kembangkan sebagai tempat pembibitan riders indonesia."
"Teman2 mungkin bisa compare kenapa kok pembalap banyak dari Italia, Spanyol. Itu semua kuncinya satu, fasilitas. Di sana sirkuit hampir di setiap kota punya, kompetisi nasional berkembang," tandasnya.
"Jadi saya juga berterima kasih kepada MGPA yang sudah mengadakan Mandalika Racing Series. Mudah-mudahan dari situ kita bisa dapat input dari academy," ucap Nugroho.
Rasa optimistis juga datang dari Manajer Tim VR46, Pablo Nieto.
Diwawancari terpisah, Nieto mengatakan bahwa mungkin saja Indonesia akan benar-benar memiliki pembalap di kelas MotoGP.
"Jika Anda melihat di masa lalu, mungkin 10 tahun lalu, sepertinya mustahil ada pembalap Indonesia di MotoGP, bukan?" kata Nieto.
"Tapi sekarang mereka melakukan pekerjaan yang baik di sini, sekarang ada sirkuit spesial di Mandalika."
"Step by step, mungkin di masa depan kenapa tidak mungkin ada pembalap indonesia di MotoGP? Usaha mereka sudah sangat baik," ucap Nieto.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar