Untungnya, Dewi Fortuna berpihak kepada Bagnaia pada hari kedua hingga meraih kemenangan pada sprint dan pada saat yang sama Martin gagal mencetak poin karena sempat terjatuh.
Kesalahan yang dilakukan Martin saat sedang memimpin balapan melanjutkan adu blunder antara kedua pembalap teratas klasemen ini.
Bagnaia memberi angin kepada Martin di GP Aragon karena terjatuh saat mengejar posisi ketiga. Seri berikutnya di GP San Marino, Martin gigit jari karena salah strategi dalam flag-to-flag.
Pendulum berganti lagi di GP Emilia Romagna ketika Martin finis kedua sementara Bagnaia tiba-tiba memble di awal balapan dan gagal finis saat mengejar.
Bagnaia sebenarnya merasa bisa melakukan lebih dalam balapan MotoGP Indonesia.
Akan tetapi, balapannya terpengaruh oleh start buruk karena masalah dengan kopling dan tampil terlalu berhati-hati pada beberapa lap pertama.
Sirkuit Mandalika bukan medan pertempuran mudah karena kondisi trek yang kotor membuat racing line menjadi terbatas.
Bagnaia pun sempat tertahan di posisi keenam dari awal hingga tujuh lap tersisa dari balapan selama 27 putaran ini.
Bagnaia sendiri belum benar-benar aman.
Martin juga kembali ke jalur dengan memenangi balapan untuk membayar kegagalannya dalam sprint sehari sebelumnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar