BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, mengakui tampaknya dirinya memang tidak berjodoh dengan Sirkuit Mandalika setelah hasil buruk yang terus-menerus terjadi setiap kali mentas.
Guyonan tentang Marquez 'dikutuk' di Sirkuit Mandalika masih menjadi realita.
Untuk ketiga kalinya dalam tiga musim beruntun, partisipasi juara dunia delapan kali itu dalam MotoGP Indonesia, tak pernah berakhir dengan finis di balapan utama.
Marquez selalu saja mengalami insiden-insiden tidak terduga yang membuatnya gagal balapan dengan tenang dan mulus di Mandalika.
Pada tahun 2022, ketika Mandalika menggelar balapan MotoGP untuk pertama kalinya, Marquez mengalami kecelakaan hingga mengalami gegar otak ringan di sesi warm-up.
Terjatuh dengan hebat hanya beberapa jam sebelum balapan, Marquez harus mengurungkan niat untuk terlibat.
Sementara musim lalu, kesialan Marquez makin parah karena gagal finis dalam sprint dan balapan sekaligus.
Tahun ini, secercah harapan sebenarnya sempat ada ketika dia merengkuh podium saat sprint pada Sabtu (28/9/2024).
Namun, begitu balapan utama digelar pada Minggu (29/9/2024), nasib kurang beruntung kembali menghampiri si Semut dari Cervera.
Motor Marquez sudah sulit diajak berkompromi sejak sesi pemanasan. Dia sempat melebar dan mengeluhkan masalah rem kepada kru Gresini ketika kembali ke pit.
Siapa sangka, masalah pada rem itu ternyata baru secuil penderitaan Marquez yang terjadi di balapan utama.
Setelah memasuki sesi balapan, Marquez dikhianati si kuda besi ketika sudah dapat tampil dengan cukup kompetitif.
Saat sedang mengejar Francesco Bagnaia (Ducati) dari posisi ketujuh, motor Ducati Desmosedici GP23 yang ditunggangi Marquez mengalami gagal mesin hingga terbakar.
Lebih bikin jengkel lagi, Marquez dibuat kecewa dengan alat pemadam kebakaran dari kru marshal yang dinilainya kurang efektif untuk memadamkan api.
"Kemarin pagi lalu pagi ini, lagi-lagi saya mengalami masalah rem dan tidak bisa mengerem sesuai keinginan saya," ucap Marquez dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Saya tidak bisa mengeluarkan seluruh potensi yang ada di entri tikungan. Hal itu membuat kami mengganti motor untuk balapan."
"Sialnya mesinnya rusak saat balapan, hal seperti itu jelas sesuatu yang paling tidak diinginkan oleh Ducati, tim, dan tentu saja pembalapnya," ucap Marquez.
Marquez pun turut menyadari kegagalannya tiap mentas di Sirkuit Mandalika pada balapan utama yang mencapai 27 lap.
Ada firasat darinya yang merasa memang seakan tak berjodoh dengan sirkuit sepanjang 4,3 km dengan 17 tikungan tersebut.
"Faktanya adalah kami menjalani akhir pekan ini dengan lebih banyak bertahan daripada menyerang," ungkap Marquez.
"Itu karena saya merasa sirkuit ini adalah sirkuit yang tidak pernah menghasilkan hasil bagus."
"Tapi kemarin kami sudah mendapat podium (sprint)."
"Hari ini kami sempat berada di lima atau enam posisi pertama, yang merupakan hasil bagus bagi saya, melihat apa yang telah saya lakukan di kualifikasi."
Kesialan Marquez juga terjadi di kualifikasi karena terjatuh dua kali hingga gagal mencatatkan satu pun waktu lap dan berakhir di posisi start ke-12.
"Tapi baiklah, kami melanjutkan tugas kami, yaitu mencari konsistensi dalam balapan yang kami capai, dan kemudian aspek yang tertunda, yaitu kualifikasi," kata Marquez.
"Kami akan melihat apakah pada akhir tahun kami dapat meningkatkannya dan selalu berada di dua baris start pertama," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar