Apalagi mulai merendah dengan menyebut perbedaan performa antara motornya dengan motor Ducati Desmosedici GP24 yang dipakai pembalap tim pabrikan dan Pramac.
"Saya pikir Marquez, setelah hasil bagus yang dia dapatkan dari posisi start ke-12 untuk finis ketiga, dia cukup jujur," kata Pedrosa, dilansir dari Motosan.es.
"Dalam pernyataannya dia mengatakan bahwa dia mengincar antara posisi finis 7 besar dan 5 besar."
"Di situlah dia kurang lebih berada."
"Dia berada di posisi ke-7, menderita, karena dia sempat berada di belakang para pembalap rombongan Ducati."
"Dia menderita karena tidak mampu menyalip, karena tidak memiliki kecepatan yang lebih tinggi, dan masalahnya ternyata datang pada kerusakan teknis," tandasnya.
Mulai dipinggirkan dari daftar gelar juara dunia musim ini tidak hanya dialami Marquez.
Pesaing gelar lainnya juga mengalami apes dengan gagal finis yaitu Enea Bastianini (Ducati Lenovo).
Bastianini terjatuh ketika berusaha mengejar Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3) untuk merebut posisi kedua.
Juga mendapat nol poin, Bastianini tertahan di peringkat tiga dengan 291 poin.
Pembalap berjuluk Bestia itu terpaut cukup jauh dengan dua pembalap di atasnya yaitu Martin dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dengan masing-masing 75 dan 54 poin.
"Dengan selisih poin yang sudah dia (Marquez) dan Bastianini miliki, dengan masing-masing baru saja nirpoin, sangat sulit untuk memiliki peluang di Kejuaraan Dunia," tambah Pedrosa.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar