“Saat saya menyalipnya, jauh lebih mudah untuk menyalip Frankie (Morbidelli) karena dengan motor yang sama saya lebih tahu apa yang saya lakukan," ucap Bagnaia.
"Namun pada akhirnya, itu adalah balapan yang sangat sulit karena start dan lap pertama saya."
"Saya memulai terlalu lambat dan kemudian memulihkan diri cukup sulit. Kecepatannya ada, tapi tidak ada apa-apa,” tutur Bagnaia menjelaskan.
Meski begitu, Bagnaia merasa terbantu karena Marco Bezzecchi yang juga merupakan sesama pembalap akademi Valentino Rossi.
Bagnaia menilai pengaruh Bezzecchi sangat penting baginya untuk meraih poin lebih banyak hingga berhasil meraih podium.
Menurutnya, Bezzecchi mampu menghalangi Enea Bastianini yang akhirnya terjatuh karena terlalu keras mendorong motornya.
“Pada akhirnya semua berjalan dengan baik karena Bezzecchi, di depan saya, tidak menggunakan perangkatnya, dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi," ucap Bagnaia.
"Dan dia sedikit menghalangi Bastianini, jadi pada akhirnya, saat saya memulainya, itu tidak terlalu buruk."
"Saya melakukan lebih banyak kesalahan di lap pertama, karena saya memasuki tikungan 16 dengan sedikit lebih tenang dan dua pembalap lain menyalip saya," ujarnya.
Bagnaia mensyukuri hasil yang didapat dari seri balap ke-15 pada MotoGP Indonesia 2024.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es, DAZN.com |
Komentar