Pedrosa sudah bisa menerka bahwa Marquez sangat mempercayai proyek motor Ducati yang bisa jadi andalan di musim depan saat dia akan naik ke tim Ducati Lenovo dengan GP25.
"Marc semakin mengenal Ducati. Namun (jangan lupa) bahwa setiap trek yang ia lalui adalah pertama kalinya ia mengendarai Ducati," kata Pedrosa dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Jadi, dia harus terus belajar menyesuaikan gaya membalapnya dengan setiap trek yang ia lalui," ujarnya.
Pedrosa yakin Marquez tidak besar kepala meski titel Juara Dunia delapan kali melekat dalam diri Si Alien.
Marquez mau untuk terus belajar mencari batasnya dari mulai mempelajari data telemetri, gaya berkendara sampai penyesuaian setiap sirkuit.
Demi membuktikan kepada dirinya sendiri apakah dia masih layak bertahan di kelas para raja setelah insiden Jerez 2020 yang pilu bersama Repsol Honda.
"Ada beberapa, seperti Aragon, di mana ia keluar dan langsung melesat, dan ada juga di mana ia sedikit tertinggal," ulas Pedrosa.
"Seperti halnya ketika Martin dan Bagnaia unggul dan sampai mencatatkan rekor lap baru. Ada jarak sampai 0,4 detik di sana, dan dia berkata 'Saya harus begini kalau di trek sini, saya harus demikian kalau di sana'. Dan secara otomatis, dia akan melewati batas tersebut."
"(Tahun depan) Dia sudah memiliki banyak hal yang telah dipelajari dari tahun ini untuk tahun depan," ujar Pedrosa membayangkan pikiran Marquez.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar