Namun, Isyana/Rinjani membayar kesalahan mereka saat tampil apda gim kedua di partai kesembilan. Di mana mereka menang dengan skor 11-8 dan membuat Indonesia bertambah unggul 99-82.
"Di awal masih kaget dengan permainan lawan. Kami belum pernah bertemu sebelumnya. Selain itu kami agak gugup tampil di perempatfinal ini," kata Rinjani dilansir Bolasport dari keterangan resmi PBSI.
"Di kesempatan kedua karena poinnya sudah memimpin, kami bisa lebih tenang mainnya, fokusnya juga ditambah. Besok kami harus bisa mengatasi, harus cepat penyesuaian lagi, tidak boleh seperti tadi apalagi sudah babak semifinal," ujar Isyana.
"Tadi di antara jeda paruh pertama dan kedua saya lebih memanaskan lagi. Defensenya juga dikuatin karena di paruh pertama belum terlalu enak," ucap Rinjani menimpali.
Kepastian kemenangan Indonesia diraih ketika partai pamungkas yang memainkan ganda campuran, berhasil dikantongi lewat performa apik Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana.
"Puji Tuhan bisa kembali menjadi penutup di pertandingan ini. Saya cukup tegang karena tadi lawan coba mengejar," ucap Darren.
"Kami akhirnya berpikir satu poin demi satu poin saja. Kami fokus sampai ke poin 110 bagaimanapun caranya karena sudah dekat sekali," aku Bernadine.
Dengan kemenangan ini, Indonesia berhak melaju ke semifinal dan akan bertemu dengan Jepang.
Skuad muda Indonesia tak gentar melawan tim Negeri Matahari Terbit.
"Lawan Jepang pasti kita sama-sama mempelajari permainan. Tinggal bagaimana di lapangannya, adu mental bisa disebut seperti itu," ucap Rinjani.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar