Rossi secara otomatis menjernihkan keraguannya.
"Saya katakan kepadanya bahwa menurut saya yang perlu kami lakukan adalah mendapatkan mesin yang lebih halus karena motor itu menggunakan dua tak, bukan Honda yang benar-benar lebih bertenaga listrik," tutur The Doctor.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa motor itu baik-baik saja dan setelah beberapa bulan, kami tiba di Phillip Island (Australia) tempat kami melakukan uji coba selama tiga hari."
"Saya mendapati diri saya memimpin selama enam hari sebelum balapan pertama. Dia membawakan saya mesin dengan hembusan yang tidak teratur."
"Mesin ini agak lambat, tetapi masalahnya dengan Yamaha bukanlah itu, melainkan sulit dikendarai. Namun, saya merasa baik-baik saja."
Rossi akhirnya menunjukkan pilihan yang dapat menentukan masa depan Yamaha.
Setelah pengujian ini, Rossi menjelaskan bahwa dalam sebuah pertemuan ia diberi pilihan melanjutkan dengan mesin yang lebih sulit dikendarai, atau kembali ke mesin sebelumnya yang lebih lambat, tetapi lebih mudah.
"Kami harus melanjutkan dengan yang ini (Yamaha), tetapi kami membutuhkannya untuk menjadi lebih cepat," ujar pemegang 7 gelar juara dunia MotoGP itu.
"Jika tidak, kami akan kehilangan terlalu banyak. Dan begitulah adanya. Dibandingkan tahun lalu, itulah perbedaan terbesar bagi Yamaha."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar