Dikutip dari Crash.net, Marquez unggul 0,536 detik atas Bastianini.
Sedangkan penalti turun satu posisi hanya diberikan jika keunggulan pembalap dengan rival di belakangnya cuma 0,5 detik atau kurang.
Sebagai informasi, manusia rata-rata memerlukan waktu 0,1 sampai 0,4 detik untuk mengedipkan mata.
Tikungan 4 telah menjadi mimpi buruk bagi Marquez pada seri MotoGP Jepang 2024 sebelum ini.
Pelanggaran batas trek di sana yang menjadi alasan Marquez batal meraih pole position saat kualifikasi.
Padahal Marquez sudah percaya diri karena menjadi pembalap pertama dan satu-satunya yang mencapai waktu lap di bawah 1 menit 43 detik.
Akan tetapi, sensor track limit berkata lain dan sialnya, masalah teknis terjadi sehingga Marquez dan tim terlambat diberi tahu.
Seharusnya masih bisa satu putaran cepat lagi, Marquez melaju dengan santai untuk mendapati posisi startnya turun ke urutan sembilan.
Dengan posisi start yang tidak ideal saja, Marquez mampu finis tiga besar dua kali saat sprint dan balapan grand prix.
"Jika kita start di depan, semuanya akan berbeda," kata Marquez, dilansir dari GPOne.com.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar