BOLASPORT.COM - Pangeran Johor sekaligus pemilik Johor Darul Takzim, Tunku Ismail Sultan Ibrahim baru-baru ini curhat soal kondisi lapangan di Malaysia yang tak layak.
Tunku Ismail Sultan Ibrahim menyatakan kekecewaannya terhadap kondisi lapangan di Malaysia yang sangat berbeda jauh dengan negara-negara tetangga, seperti Indonesia dan Thailand.
Hal ini didasari saat pertandingan Perak Vs Johor Darul Takzim yang seharusnya dilaksanakan pada Sabtu (5/10/2024), harus batal karena kondisi lapangan yang tak memungkinkan.
Hujan deras mengguyur lapangan sehingga membuat lapangan becek sehingga pertandingan dibatalkan.
"Sudah 2024, sepak bola Malaysia maju tapi 90 persen lapangan di dalam negara masih dalam keadaan buruk," tulis Pangeran Johor.
Baca Juga: Shin Tae-yong Pastikan Skuad Timnas Indonesia Tidak Mengalami Kendala Adaptasi Cuaca di Bahrain
We really need to change our mindset and priority when it comes to football infrastructure if we want to compete with our neighbouring countries. Infrastructure will help us raise the quality of football in our country. I’ve been saying it for the last 10 years. pic.twitter.com/YHPsrVduSh
— HRH Crown Prince of Johor (@HRHJohorII) October 5, 2024
"Amat memalukan dengan negara-negara tetangga."
"Negara-negara tetangga semua sudah upgrade lapangan dan infrastruktur sepak bola," tambahnya.
Tunku Ismail merasa kondisi ini diperparah dengan tidak adanya aksi nyata dari pihak-pihak yang bertanggungjawab di Malaysia untuk membangun infrastruktur sepak bola.
Ia juga mengkritik para pemilik klub yang tidak berfokus pada perbaikan fasilitas dan hanya mengutakan pembelian pemain di skuadnya.
"Kita hanya bicara akan berubah, tetapi tidak ada aksi nyata," kata Tunku Ismail.
"Alokasi sudah ditawarkan KBS (Kementrian Belia dan Sukan - seperti Kemenpora) tetapi semua klub tidak terima."
"Bahkan mendapatkan lapangan gratis pun tidak dapat diterima. Alasan tidak mampu mempertahankan ladang 200 ribu ringgit per tahun."
"Pemain harga jutaan bisa dibeli, jutaan kursi stadion bisa dibayar.
“Lapangannya bernilai RM200.000 setahun dan gaji para pemain tidak dapat dibayarkan"'
"Sangat memalukan. Musim hujan akan segera dimulai. Berapa banyak lagi pertandingan yang ingin Anda tunda? Boros dan sangat memalukan," tambahnya.
Dalam cuitan selanjutnya ia membandingkan lapangan yang ada di Indonesia dan Thailand.
Pangeran Johor turut mengunggah kandang Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta dan markas Persija Jakarta, Jakarta International Stadium.
Sementara dari Thailand, Tunku Ismail menyertakan kandang Buriram United Thunder Castle dan markas BG Pathum United yakni BG Stadium.
Menurutnya, lapangan yang bagus bisa membantu timnas mereka juga bisa jadi tuan rumah turnamen, yang berujung pada meningkatnya iklim sepak bola nasional.
Baca Juga: Daftar 15 Pemain Timnas Indonesia yang Sudah Bergabung dan Berlatih di Bahrain
Thailand and Indonesia football pitch. Football Infrastructures are a priority. Kejohanan International boleh diadakan di negara mereka dan ia juga memberi advantage kepada pasukan kebangsaan mereka. Di Malaysia semua nak perubahan tetapi apabila pihak pengurusan lemah dan… pic.twitter.com/KA2Lad3tin
— HRH Crown Prince of Johor (@HRHJohorII) October 6, 2024
"Lapangan sepak bola Thailand dan Indonesia. Infrastruktur Sepak Bola adalah prioritas," tulisnya.
"Turnamen internasional bisa diadakan di negaranya dan juga memberikan keuntungan bagi tim nasionalnya."
"Di Malaysia, semua orang menginginkan perubahan namun ketika manajemen lemah dan tertekan untuk berubah, mereka yang mengeluh menginginkan perubahan akan membela/mendukung manajemennya masing-masing."
"Pemerintah bersedia membantu setiap tim. Apa lagi yang kamu inginkan? Apa alasan lainnya?," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | Instagram, X.com |
Komentar