“Pertama Brad Binder menyalip saya, lalu Marc Marquez dan Jorge Martín menghalangi saya."
"Kami memasuki tikungan 11 bersama-sama dan dalam kekacauan itu saya tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi, dan saya juga tidak memiliki titik acuan karena turbulensi,” kata Bastianini, seperti yang dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
Meski begitu, Bastianini berjuang untuk kembali ke depan dengan berhasil menyalip Brad Binder.
“Gayanya (Binder) sangat spesial, ia mengerem dengan keras hingga di tengah tikungan. Jika saya mengikutinya," ucap Bastianini.
"Saya berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena kami tidak bisa mengimbangi saat kami mengembalikan motor ke posisi tegak dan saat pertama kali berakselerasi,” jelasnya.
“Saya mencoba segalanya untuk menyerang dengan rem, tapi saya menyalahgunakan ban depan saya. Ban menjadi panas, tekanan anginnya melambung tinggi."
"Sulit untuk mengatur paruh kedua balapan karena saya juga mengalami masalah dengan ban belakang. Saya tidak terlalu lambat, tapi saya juga tidak bisa beralih ke ritme yang baru," ujarnya.
Pada akhirnya, hal itu tidak cukup untuk menjaga jarak dengan Marc Marquez untuk merebut posisi ketiga dari pembalap Spanyol itu.
Bastianini respek terhadap Marquez yang mengatakan bahwa juara dunia MotoGP enam kali itu diketahui juga tidak lambat.
“Pada fase akhir, saya merasa nyaman dengan motor, tapi sudah terlambat untuk bertarung memperebutkan podium,” lanjut Bastianini.
“Saya cepat dan dekat, tapi seperti yang kita tahu, Marquez juga tidak lambat," tutur Bastianini.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar