"Saya menghabiskan banyak ban untuk menyalip Binder dan itu memengaruhi pertarungan saya dengan Pecco (Francesco Bagnaia)."
Pembalap asli Madrid itu lebih suka bersikap konservatif pada lap-lap terakhir.
"Dari sepuluh hingga tiga lap tersisa, itu adalah momen kejayaan saya. Saya merasa sangat baik, saya melihat Pecco juga memanjat tembok dan saya melihat peluang untuk mencapai garis finis," tutur Martin.
"Namun, begitu Anda mendekat, tekanan meningkat, ban depan mulai rusak. Semuanya menjadi sangat sulit di trek jenis ini. Jadi, lebih sulit untuk berhenti dan melaju."
"Saya mencoba hingga akhir, saya senang karena sebelum balapan saya memiliki banyak keraguan, saya sangat gugup, dan saya berhasil.'
"Merupakan tantangan besar hari ini untuk memulai di posisi ke-11 dan mampu finis di posisi kedua, jadi saya berhasil."
"Startnya tidak seperti kemarin, itu jelas. Namun, saya segera menemukan posisi saya di tikungan pertama."
"Saya bertemu Marc, yang membuka jalan bagi saya di dua tikungan berikutnya, dan kami mampu menyalip Vinaales dan Morbidelli."
"Dan memang benar bahwa saya melihat sedikit kekacauan di sana antara Enea dan Binder, dan sudah ada dua orang yang bertarung di tikungan kesepuluh."
Martin lalu mengetahui bahwa Marc Marquez akan mengerem sedikit lebih awal yang membuat Martin memacu motor.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar