Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

M1 Boros Bensin dan Bikin Pembalap Sendiri Hampir Jantungan Selama Balapan, Kapan Motor V4 Yamaha Tersedia di MotoGP?

By Ardhianto Wahyu - Rabu, 9 Oktober 2024 | 06:00 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, memimpin Johann Zarco (LCR Honda) dan Raul Fernandez (Trackhouse Racing) pada balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Motegi, Jepang, 6 Oktober 2024.
YAMAHA MOTOR RACING SRL
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, memimpin Johann Zarco (LCR Honda) dan Raul Fernandez (Trackhouse Racing) pada balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Motegi, Jepang, 6 Oktober 2024.

BOLASPORT.COM - Yamaha berkubang dalam krisis setelah kesulitan yang dialami para pembalap mereka dalam balapan seri ke-16 MotoGP Jepang akhir pekan lalu.

Setelah dibuai dengan performa kompetitif dalam akhir pekan di Misano dan Mandalika, Fabio Quartararo dkk. kembali dibuat frustrasi.

Quartararo selaku ujung tombak pun tak berdaya untuk sekadar finis di posisi 10 sebagaimana tiga balapan sebelum seri kandang pabrikan garpu tala.

Bahkan untuk menjadi yang terbaik di antara pabrikan Jepang yang tengah kesulitan, El Diablo gagal dengan cara yang tragis dalam lomba di Motegi pada Minggu (6/10/2024).

Motor Yamaha YZR-M1 yang dikemudikan Quartararo kehabisan bensin sehingga posisi ke-11 yang dihuninya direbut rider LCR Honda, Johann Zarco, jelang garis finis.

Ini menjadi kali kedua motor Quartararo kehabisan tenaga karena masalah bahan bakar setelah kejadian serupa pada balapan GP Emilia Romagna di Misano.

Bedanya, rasa kesal tertutupi karena performa M1 meningkat hingga Quartararo merangsek ke posisi lima walau kemudian melorot dua tingkat karena menjadi tak berdaya.

Jika Quartararo kehabisan kesabarannya, rekan setimnya di Monster Energy Yamaha yaitu Alex Rins kehabisan tenaga dan kata-kata.

Baca Juga: Momen Habis Bensin Lagi Bikin Fabio Quartararo Merasa Bodoh, Yamaha Tak Membantu dengan Dasbor yang Tipu Pembalap Sendiri

Rins dipaksa bergumul dengan motornya sendiri sepanjang balapan karena masalah akut Yamaha yaitu grip ban belakang.

"Balapan yang sangat sulit. Saya tidak tahu harus berkata apa, saya merasa sangat hancur," ujar Rins yang finis di posisi ke-16, dilansir dari The-Race.

"Melakukan semua lap dengan detak jantung 190 bpm, memberikan yang terbaik untuk hasil ini, Itu sangat sulit," imbuhnya.

Sebagai catatan, dengan rumus sederhana detak jantung maksimal (220 dikurangi usia), batas teratas Rins yang berumur 28 tahun adalah 192 bpm.

Hampir dibuat jantungan sepanjang balapan.

Kurangnya grip pada bagian belakang membuat Rins tidak bisa maksimal dalam pengereman dengan ban belakang yang terangkat.

Kemudian dalam akselerasi, motor Yamaha kekurangan traksi yang cukup untuk keluar dari tikungan dengan cepat.

Bahkan saat motornya melaju di lintasan lurus, Rins mengaku kewalahan dalam mencegah ban motornya mengalami spin alias berputar di tempat.

Yamaha tengah menggodok berbagai solusi.

Salah satunya adalah dengan mengembangkan mesin dengan konfigurasi V4 yang punya karakter lebih bertenaga daripada inline 4 yang mereka pakai sejak 2002.

Dengan tenaga ekstra, Yamaha bisa menciptakan lebih banyak grip melalui aerodinamika tanpa perlu terlalu mengkhawatirkan efek drag atau hambatan.

Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, membeberkan bahwa purwarupa dari mesin V4 telah diuji tenaganya dalam bench-test dan tinggal "dipoles" aspek keandalannya sebelum dijajal ke trek.

Saat ditanya kapan mesinnya akan tersedia untuk balapan, Rins menunjuk ke musim depan.

Alex Rins (kiri) berjabat tangan dengan Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis. Rins mendapatkan perpanjangan kontrak dari Yamaha untuk MotoGP musim 2025 dan 2026.
YAMAHA MOTOR RACING SRL
Alex Rins (kiri) berjabat tangan dengan Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis. Rins mendapatkan perpanjangan kontrak dari Yamaha untuk MotoGP musim 2025 dan 2026.

"Tentunya kami tidak akan mendapatkan mesin V4 untuk beberapa balapan terakhir musim ini," kata pembalap yang pernah menang bareng Honda dan Suzuki itu.

"Untungnya, kalau semua berjalan dengan baik, mungkin kami bisa mendapatkannya pada paruh musim tahun depan."

"Namun, itu sebuah proyek yang berbeda, kami harus setidaknya menemukan sesuatu sebelum itu terjadi," tandasnya.

Baca Juga: Konfirmasi Yamaha Mau Comeback di MotoGP, Mesin Mirip Ducati Bisa Dihadirkan Tengah Musim 2025 karena Hak Istimewa

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
25
60
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X