"Kalau tidak salah waktu itu pas dualisme PSSI dan dualisme liga."
"Waktu itu akhirnya kita tidak bisa mengirimkan tim terbaik."
"Ya wajar dibantai," kata Erick Thohir.
Pria asal Jakarta itu menilai bahwa kekalahan tersebut menjadi sebuah pelajaran berharga bagi timnas Indonesia.
Tidak sepatutnya timnas Indonesia merasakan kekalahan telak di tengah konflik internal.
Baca Juga: Eliano Reijnders dan Mees Hilgers Sudah Tidak Sabar Bela Timnas Indonesia Lawan Bahrain
"Seharusnya sebagai PSSI yang merupakan stakeholder sepak bola ya harus bersatu untuk bisa melakukan sesuatu yang kita impikan sehingga menjadi sebuah kesatuan terbaik."
"Kalau kita pecah-pecah seperti dulu, masih punya ego, timnas sendiri-sendiri, liga gak mau berhenti, EPA dan Soeratin jadwalnya bertabrakan, yang main di timnas Indonesia kalau tidak memperkuat klub bisa dicoret, ya itu akan menjadi sebuah kehancuran," kata Erick Thohir.
Di bawah kepimpinan Erick Thohir semua jadwal pertandingan di liga Indonesia sudah diatur dengan baik.
Tujuannya agar tidak bentrok dengan jadwal pertandingan timnas Indonesia.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar