"Sekarang ini ada 16 atlet kita yang di atletik itu sudah terpantau potensi baru yang kemudian nanti akan kami kembangkan. Termasuk di panahan juga ada dua."
"Tadi prestasinya luar biasa, hampir 72 kali memanah itu tidak keluar dari piring (sasaran bidik) menjadi catatan nanti kami kembangkan."
Ditambahkan Asisten Deputi Olahraga Andalan Kemenpora, Budi Ariyanto Muslim, pemerintah sangat berkomitmen mendukung pembinaan atlet kategori nasional menjadi atlet elite.
Komitmen ini diwujudkan pemerintah dengan menerapkan kebijakan pelatnas tidak terputus untuk cabor yang berpotensi menghasilkan medali di Paralimpiade.
"Alhamdulillah sudah terlihat seperti di Paris kemarin. Kebanyakan adalah cabor-cabor yang kita pelatnas-kan secara tidak terputus," tutur dia.
Budi mengungkapkan grand design pengembangan skill atlet disabilitas tertuang dalam Perpres no 86 tahun 2021.
Di dalamnya juga ada roadmap pembinaan jangka panjang untuk atlet-atlet disabilitas termasuk target hingga tahun 2028 dan beberapa tahun ke depan.
"Di tahun ini adalah siklus kami harus memiliki roadmap tahap kedua dimana kita endingnya adalah Paralimpiade 2028," ungkap dia.
Sementara itu, banyaknya atlet muda yang unjuk gigi di Peparnas 2024 disambut baik oleh para atlet elite Indonesia.
Mereka berharap adanya atlet muda bisa menjadi jembatan untuk regenerasi di turnamen level asia ataupun dunia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | NPC Indonesia |
Komentar