"Rasanya seperti melawan seseorang di PlayStation karena setiap bola bisa dikembalikan," ucap Karren Kachanov seperti dilansir dari New York Times.
"Terkadang kita kesulitan untuk sekadar memenangi satu poin. Kita merasa sudah melakukan semuanya dengan benar dan tetap tidak mendapatkannya."
Sementara salah satu rival terbesarnya yaitu Novak Djokovic mengatakan bahwa Nadal seperti tembok begitu sudah bermain dalam zonanya.
"Sungguh merupakan tantangan terbesar untuk melawannya di Roland Garros. Dia adalah atlet yang luar biasa," kata Nole yang sudah melawan Nadal sebanyak 60 kali, paling banyak.
"Kegigihan dan intensitas yang dia bawa ke lapangan, terutama di sana, adalah sesuatu yang sangat jarang terlihat dalam sejarah olahraga ini."
Nadal menutup karier dengan catatan 22 gelar Grand Slam, 2 medali emas Olimpiade, dan 4 trofi dari Davis Cup alias Piala Dunianya Tenis.
Di turnamen Grand Slam, koleksi trofi Nadal sempat menjadi yang tertinggi sebelum dipecahkan Djokovic yang kini mengoleksi 24 trofi.
Julukan GOAT (Greatest of All Time) pun pantas disematkan kepada mantan petenis nomor satu di dunia tersebut.
"Sungguh, semua yang telah saya alami adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Nadal dalam sebuah video yang diposting di akun media sosialnya.
"Saya pergi dengan pikiran yang tenang karena telah memberikan yang terbaik."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | nypost.com, Apnews.com |
Komentar