BOLASPORT.COM - Jika Daejeon JungKwanJang Red Sparks punya duet maut baru lewat Megawati-Bukilic, chemistry dua spiker Pink Spiders yaitu Kim Yeon-koung dan Tutku juga tak kalah dinantikan pada Liga Voli Korea 2024-2025.
Mendekati hari pembuka bergulirnya Liga Voli Korea 2024-2025 yang akan dimulai pada 19 Oktober 2024, sejumlah tim mulai mempersiapkan diri.
Salah satu tim yang tak kalah menarik untuk dinantikan adalah tim yang diperkuat pebola voli legendaris Korea Selatan, Kim Yeon-koung.
Ratu voli Negeri Ginseng itu masih akan jadi bagian dari Incheon Heungkuk Life Pink Spiders yang lekat dengan jersey warna pink dan ungu.
Namun, keikutsertaan outside hitter kawakan itu di musim ini akan sedikit berbeda.
Pemain bertabur gelar di liga-liga top dunia itu akan merajut petualangan baru bersama opposite rekrutan anyar Pink Spiders, Tutku Burcu Yuezgenc.
Pevoli asal Turki itu digadang-gadang akan memainkan chemistry apik bersama Kim, lantaran memiliki beberapa kelebihan yang sudah mulai dibaca oleh pelatih Marcello Abbodanza.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Media Ungkap Megawati dan Bukilic Kurang Didukung Pemain Lokal Red Sparks
Abbondanza, satu-satunya pelatih asing di Liga Voli Korea 2024-2025, sudah mulai meracik strategi untuk menyiapkan duet maut para pemukul Pink Spiders.
Hasil turnamen pramusim Kovo Cup cukup menjadi cermin bagi Abbodanza dalam melihat potensi Tutku untuk mengimbangi Kim.
Melansir dari The Spike, Tutku yang memiliki tinggi 193 cm dipandang punya kelebihan dalam ayunan tangan yang cepat dan seorang decision maker yang cekatan.
"Gagasan yang dimilikinya dalam menyerang, memblokir, dan melakukan servis sangat bagus," puji pelatih Abbodanza.
Chemistry apik yang diharapkan terjalin antara Tutku dengan Kim juga dilatarbelakangi karena riwayat Tutku yang memang sudah mengidolakan Kim sejak kecil.
Kim pernah menjadi pemain kunci di Liga Turki bersama Fenerbahce dan kemudian Eczacibasi dengan prestasi dua kali juara liga.
Sekarang, pevoli kelahiran 1999 itu berhasil mewujudkan impiannya dan digadang-gadang mampu menciptakan duet ciamik bagi Pink Spiders.
Selain dari harapan duet mereka, Pink Spiders juga memiliki tekad besar untuk memecah kebuntuan setelah tiga musim terakhir selalu mentok jadi runner-up.
Dua musim terakhir adalah ketika Abbodanza bereuni dengan Kim Yeon-koung setelah kolaborasi emas sebelumnya di Fenerbahce.
Pada musim 2022-2023 Pink Spiders kalah dari Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass meski sudah memenangi dua laga pertama dalam final dengan format best-of-five.
Sementara pada musim berikutnya Pink Spiders dilibas Suwon Hyundai Hillstate hanya dalam tiga kali pertandingan di final karena selalu kalah.
Tak ayal, tekad besar untuk juara musim ini sangat diinginkan oleh skuad yang bermarkas di Samsan World Gymnasium itu.
Tekad besar Pink Spiders dengan harapan duet Kim Yeon-koung dan Tutku, menjadi waspada besar bagi Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Red Sparks yang musim ini nanti akan kembali diperkuat Megawati Hangestri, juga sedang mengharapkan duet apik dalam skuad asuhan Ko Hee-jin.
Ko Hee-jin sudah punya firasat bahwa kompetisi musim ini akan jauh lebih sengit dan menarik karena sejumlah amunisi baru beberapa tim.
"Persaingan liga bola voli putri musim ini akan sangat menarik," tutur Ko Hee-jin.
"Kekuatan masing-masing tim lebih baik. Sepertinya akan ada beberapa pertandingan yang kita tidak tahu siapa yang akan menang."
"Saya menantikannya karena sepertinya ini akan menjadi musim yang menyenangkan," tandas dia.
Hadirnya Vanja Bukilic mulai sedikit banyak membawa perbedaan besar dalam ritme serangan Red Sparks, ketika tampil pada Kovo Cup kemarin.
Ko Hee-jin sangat berharap duet Mega-Bukilic mampu menjawab tantangan dan memberikan hasil yang lebih baik bagi Red Sparks dari musim lalu ketika dijegal Pink Spiders di babak playoff.
"Ketika kami memilih Bukilic, kami menjalani banyak latihan selama jeda antar-musim untuk menyelaraskan para pemain-pemain lokal," kata Ko Hee-jin.
Duet Mega-Bukilic sedikit keluar dari pakem karena keduanya sama-sama berposisi sebagai opposite sehingga ada kekhawatiran lubang dalam penerimaan bola.
"Memang akan ada kesulitan dalam receive.
"Jadi ketika kami bisa mengangkat bola dengan benar dalam posisi sulit, Mega dan Bukilic dapat memukulnya dengan baik."
"(Pyo) Seung-ju juga adalah pemain yang dapat menangani bola-bola jelek," ucapnya merujuk outside hitter timnas Korea yang juga merapat ke timnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | thespike.co.kr |
Komentar