"Di tim kepelatihan dan saya sebagai kepala pelatih harus lebih kerja keras di tahun depan," ujar Rionnya menambahkan.
Selain menyinggung faktor masa persiapan yang belum maksimal, Rionny memaparkan beberapa kekurangan yang harus segera ditingkatkan bagi Bismo Raya Oktora dan kawan-kawan.
Satu hal yang disebut oleh Rionny adalah daya juang di lapangan.
Secara khusus Rionny mengambil contoh pemain-pemain muda China dan Jepang, dua negara yang wakilnya paling banyak menyingkirkan para harapan Indonesia.
Ini termasuk dua pemain Indonesia berjuang paling jauh.
Zaki Ubaidillah alias Ubed takluk dari Wang Zhi Jun (China) dengan skor tipis 19-21, 20-22 dalam pertandingan babak semifinal, Sabtu (12/10/2024).
Pada hari yang sama Isyana/Rinjani disingkirkan Ririna Hiramoto/Aya Tamakai (Jepang) dengan skor 21-23, 21-19.
Secara peringkat unggulan, Ubed dan Isyana/Rinjani sebenarnya lebih difavoritkan.
Di perempat final, 3 dari 4 wakil Indonesia takluk dari pemain tuan rumah. Salah satunya adalah unggulan di ganda campuran, Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana.
Selain faktor semangat juang Rionny juga merasa dari segi permainan para pemain Indonesia mesti dipoles lagi agar dapat bermain lebih rapi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar