BOLASPORT.COM - Jorge Martin berusaha mencapai hal luar biasa yakni menjadi juara dunia MotoGP 2024 sebagai pembalap tim independen.
Menjuarai ajang MotoGP atau bahkan saat masih di era GP500 memang sulit, terlebih dari tim non-pabrikan.
Faktanya, terakhir kali pebalap dari tim independen atau tim satelit menjadi juara dunia terjadi pada 2001 alias sudah 23 tahun lalu.
Pelakonnya siapa lagi kalau bukan Valentino Rossi.
The Doctor kala itu merupakan pebalap Nastro Azzurro Honda team yang merupakan tim satelit dari Repsol Honda.
Tim pabrikan Honda sendiri diisi oleh duo Alex Criville dan Tohru Ukawa.
Rossi di usia 22 tahun menjadi sosok dominan karena menjadi juara dunia dengan koleksi total 325 poin!
Di belakangnya ada Max Biaggi yang mengumpulkan 219 angka dan Loris Capirossi dengan 210 poin.
Rossi bahkan sudah bisa menjadi juara dunia dengan musim menyisakan dua balapan.
Bagaimana dengan pembalap tim pabrikan Honda?
Criville berada di peringkat 8 sementara Ukawa di posisi ke-10.
Total poin dua pembalap utama Honda tersebut hanya 227, kalah jauh dari milik Rossi seorang!
Tak mengherankan jika di musim 2002 The Doctor langsung naik kasta ke tim pabrikan dengan menggantikan posisi Criville.
Saat itulah dominasi pria Italia tersebut di dunia balap motor Grand Prix dimulai.
Selama lebih dari dua dekade, berbagai tim non-pabrikan mencoba menggulingkan rider-rider dari tim pabrikan.
Di awal 2000-an ada Sete Gibernau atau Marco Melandri yang mengganggu kedigdayaan Rossi.
Contoh lain adalah Franco Morbidelli saat finis kedua di belakang juara dunia, Joan Mir, pada 2020.
Mir didukung tim pabrikan Suzuki, Team Suzuki Ecstar, sementara Morbidelli berada di bawah panji-panji tim satelit Petronas Yamaha SRT.
Pada 2022, giliran Enea Bastianini yang mencoba menyemarakkan persaingan MotoGP.
Dia memperkuat tim Gresini Racing MotoGP dengan mengendarai Ducati.
Bastianini pada akhirnya mentok di peringkat tiga di bawah jagoan pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team), dan andalan pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).
Jarak ketiganya relatif dekat yaitu Bagnaia 265 poin, Quartararo 248, dan Bastianini 219.
Pada 2023 muncul kuda hitam baru: Jorge Martin.
Mengendarai Ducati bareng Pramac Racing, pria Spanyol itu bersaing ketat dengan pembalap pabrikan Ducati, Bagnaia.
Di musim lalu, Bagnaia menjadi juara dunia dengan total 467 poin dan Martin terpaut 39 angka di bawahnya.
Persaingan ketat itu berlanjut ke musim ini.
Performa Martin bisa dibilang meningkat pesat.
Hingga 16 balapan berlalu, pembalap berjulukan Martinator itu sedang unggul 10 poin atas sang rival.
Jarak yang tipis ini membuat kesalahan sekecil apa pun bisa membuat peluang juara menipis mengingat di musim ini tinggal tersisa 4 balapan.
Menjelang rangkaian MotoGP Australia 2024, akankah keunggulan itu bertambah?
Musim ini Martin punya peluang menjadi juara dunia dari tim independen, yang berarti menyamai rekor Valentino Rossi yang sudah lama bertahan.
Fokus utamanya kini bukan soal bagaimana dia mengendarai motornya tetapi bagaimana sosok bertinggi badan 168 cm tersebut menguasai dirinya sendiri.
“Saat menaiki motor, banyak suara dan pikiran di kepala tetapi begitu memasuki trek, seperti memasuki dunia yang berbeda,” ucap Martin seperti dikutip dari Paddock-gp.
“Rasa gugup, ketidaknyamanan ini normal dan akan terus ada di sepanjang kehidupan."
"Saya harus bisa mengendalikannya. Kalau tidak, saya tidak akan bisa mengendarai motor lagi," katanya lagi.
Rangkaian MotoGP Australia 2024 dimulai pada Jumat (18/10/2024) hingga Minggu yang seluruhnya akan disiarkan secara langsung di aplikasi SPOTV NOW.
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Komentar