Sebelum dipasangkan pada 2022 dan ditarget lolos ke Olimpiade Paris 2024, keduanya lebih fokus bermain sebagai pemain tunggal meski sesekali merangkap.
Baca Juga: Denmark Open 2024 - Akan Jumpa Wakil Tuan Rumah 2 Kali Beruntun, Ini Pelajaran yang Diambil Gregoria
Kemenangan dua gim langsung kembali diraih Rehan/Lisa. Namun, mereka membiarkan lawan mendapat angin untuk mengejar.
Sejumlah kesalahan sendiri dari Rehan/Lisa membantu Karunakaran/Variyath.
Tujuh poin beruntun yang mereka dapat dibalas dengan lima poin beruntun bagi lawan untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 11-8.
Pun setelah skor telak 18-9, pasangan rank 20 dunia itu tampil kurang cermat sehingga lawan berjarak 4 angka saja di skor 18-15.
Smes Rehan memecah kebuntuan untuk match point di 20-15. Bola silang Variyath yang melebar pada reli berikutnya mengakhiri laga.
"Alhamdulillah kami berhasil melewati pertandingan hari ini. Kami merasa di pertandingan hari ini kami bermain belum enak dan belum maksimal," kata Rehan dalam siaran resmi PBSI.
"Terasa ada perbedaan shuttlecock dari yang kemarin di Finlandia walaupun kami sudah latihan dengan shuttlecock untuk pertandingan disini."
"Tetap saja kami tetap harus menyesuaikan. Jadi, kami menilai permainan kami hari ini belum maksimal."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar