Ikuti Kemajuan Teknologi, LALIGA Luncurkan Influencer dalam Bentuk AI

BOLASPORT.COM - LALIGA menjadi kompetisi pertama yang meluncurkan influencer dalam bentuk AI sebagai langkah mengikuti kemajuan teknologi.

LALIGA atau kompetisi Liga Spanyol yang ternama merangkul kemajuan teknologi lebih depan dari ajang yang lain.

Pada Kamis (17/10/2024), LALIGA resmi memperkenalkan Alex, karakter virtual yang dibuat dan dilatih dengan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

BolaSport.com ikut hadir dalam sebuah acara yang diikuti para tamu dan media.

Inisiatif yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk sebuah kompetisi sepak bola profesional ini menandai sebuah tonggak penting dalam sejarah olahraga ini dengan mengintegrasikan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam satu karakter.

Alex telah dikembangkan untuk meningkatkan komunikasi dalam ekosistem yang semakin luas yang menghasilkan lebih banyak informasi, sehingga menjadi alat untuk memperkuat dampak globalnya, terutama di kalangan generasi muda.

Alex adalah seorang pemuda berusia 27 tahun yang sangat menyukai sepak bola dan video game, terutama FC25 dan LALIGA Fantasy.

Para penggemar dapat mengikuti Alex melalui saluran media sosial resmi LALIGA dan profilnya sendiri di Instagram (@alex.laliga) dan TikTok (@alex_laliga),

Lewat akun-akun tersebut, Alex secara aktif berinteraksi dengan para pendukung.

Baca Juga: Barcelona Tak Menyesal Buang Bintang Piala Dunia U-17 Indonesia

Namun, kehadirannya tidak hanya terbatas pada ranah digital, Alex juga akan berpartisipasi dalam acara-acara offline.

Ia menghadiri presentasi, melakukan dan tampil dalam wawancara, berpartisipasi dalam konferensi pers, dan bahkan muncul dalam siaran pertandingan LALIGA.

Alex menawarkan cara baru untuk terhubung dengan publik.

Dengan kepribadian yang menarik dan seorang pejuang sosial, Alex akan menginspirasi dan melibatkan para pengikutnya dalam berbagai inisiatif seperti LALIGA VS.

Proyek ini bertujuan untuk memperlihatkan komitmen sosial sepak bola Spanyol dalam skala global dan mempromosikan nilai-nilai LALIGA.

Kompetisi tersebut berusaha membangun kompetisi dan masyarakat yang bebas dari kebencian.

Hal ini menunjukkan bahwa sepak bola kita lebih dari sekedar olahraga.

Selain itu, Alex akan berbagi dengan komunitasnya mengenai pencapaian utama LALIGA.

Perkembangan dari LALIGA Fantasy, sorotan pertandingan dan fakta-fakta menarik, informasi perusahaan yang relevan juga termasuk ke dalam kegiatan influencer virtual ini.

Alex akan menjadi 'orang' pertama yang berpartisipasi dan melaporkan acara kompetisi utama dari balik layar.

Dengan peluncuran Alex, LALIGA menandai tonggak penting dalam industri olahraga dengan mengintegrasikan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam karakter virtual yang dibuat dan dilatih oleh AI.

Alex mewujudkan nilai-nilai fundamental yang mendefinisikan LALIGA dan akan menjadi referensi bagi generasi mendatang.

Presiden LALIGA, Javier Tebas, ikut hadir dalam peluncuran dan menandai pentingnya kehadiran teknologi baru ini.

"Menjadi liga pertama di dunia yang meluncurkan virtual influencer memperkuat posisi kami sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi dalam industri olahraga," ucap Tebas.

"Kami akan terus bekerja ke arah ini untuk tetap menjadi yang terdepan dalam sektor ini dan menemukan cara-cara terbaik untuk tetap lebih dekat lagi dengan para penggemar dan penonton kami," kata sang presiden menambahkan.

Di saat teknologi berkembang pesat, LALIGA mengembangkan inisiatif mutakhir lainnya yang berguna di bidang olahraga.

Komitmen ini memadukan inovasi dengan pesan berbasis moral, yaitu menggunakan Alex sebagai sarana untuk menginspirasi, memberi informasi, dan terhubung dengan generasi baru.

Baca Juga: Dituding Tak Bisa Kontrol Ruang Ganti AC Milan, Paulo Fonseca Jawab Tidak Suka Pamer Kepemimpinan

Karakter Virtual dan Influencer yang Dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan: Tren yang Berasal dari Asia

Alex adalah karakter virtual pertama yang dibuat dan dilatih oleh kecerdasan buatan generatif untuk liga sepak bola.

Ia bukanlah yang pertama dari generasi baru kepribadian buatan yang digerakkan oleh teknologi baru.

Pasar untuk karakter virtual dan influencer berkembang dengan pesat.

Menurut The Influencer Marketing Factory Report, 53% responden mengikuti setidaknya satu influencer virtual dan 63% di antaranya berusia antara 18 dan 34 tahun.

Diperkirakan juga bahwa influencer virtual dapat menghasilkan tingkat keterlibatan hingga tiga kali lebih tinggi daripada influencer nyata.

Perbedaan utama antara Alex dan karakter virtual lainnya adalah bahwa dia bukan hanya karakter yang gambarnya dihasilkan dengan alat dan proses AI, tetapi juga dilatih.

Ini berarti Alex memiliki model bahasa multimodal seperti ChatGPT yang memungkinkannya untuk berkolaborasi dengan tim kreatif manusia.

Ia mampu menghasilkan konten dan terlibat dalam dialog yang terkoordinasi.

Selain itu, Alex dilengkapi dengan alat dan alur kerja untuk menghasilkan gambar, video, dan suara, yang memungkinkan produksi segala sesuatu mulai dari foto hingga video bergerak yang sangat realistis.

Alex adalah hasil kolaborasi antara kreativitas manusia dan kecerdasan buatan.

Desainnya bukanlah hasil dari satu visi kreatif, melainkan hasil dari masukan data yang ekstensif.

Penampilan, kepribadian, dan pendekatan kontennya telah ditentukan berdasarkan:

• Informasi dan data audiens, seperti penggunaan media sosial, preferensi, minat, dan kebiasaan konsumsi.
• Informasi terkait sepak bola, memastikan ia menjadi pakar LALIGA.
• Dokumentasi Kode Etik, termasuk informasi mengenai nilai-nilai LALIGA dan kode etik yang dirancang khusus untuk karakter virtual yang dikembangkan oleh Universitas Malaga, yang mempromosikan perilaku yang positif dan saling menghormati.

Alex tidak hanya mewakili kemajuan dalam integrasi teknologi dalam olahraga, tetapi juga mencerminkan profil digital dari generasi penggemar baru yang menuntut format yang inovatif, segar, dan orisinal.

Kemampuannya untuk menyesuaikan pesan, berinteraksi secara pribadi, dan mempertahankan citra yang koheren dan terkendali membuatnya menjadi alat yang ampuh untuk terhubung dengan penonton muda.

Alex lebih dari sekadar figur digital, dia adalah jembatan antara tradisi dan modernitas, menyatukan generasi melalui teknologi dan nilai-nilai yang telah membuat sepak bola menjadi olahraga global.