Enam tahun Putri menyimpan misi revans karena selalu kalah dalam dua kali jumpa yang semuanya terjadi pada 2018.
"Menghadapi Wang Zhi Yi, lawan yang tentu tidak mudah juga, saya akan membekali pikiran saya dengan bermain fokus, tanpa beban," ucap Putri melalui Tim Humas dan Media PBSI.
"Semoga hasilnya lebih baik lagi dari sebelumnya."
Kesempatan untuk kemenangan perdana juga berada di hadapan Gregoria yang belum bisa menang atas An Se-young setelah delapan kali mencoba.
Gregoria telah menunjukkan perlawanan yang sengit, termasuk dalam bentrokan terakhir di panggung Olimpiade, tepatnya di semifinal Paris 2024.
Menjaga level konsentrasi dari awal hingga akhir akan krusial bagi Gregoria karena An Se-young bukan pemain yang mudah melakukan kesalahan.
Di Paris 2024, Gregoria gigit jari karena momen hilang fokus yang membuatnya tertinggal 3-10 pada gim ketiga.
Mengejar hingga 13-16 dengan sejumlah pengembalian yang ajaib tak cukup bagi tunggal putri nomor satu Indonesia itu.
Pertandingan yang tak kalah sengit digadang-gadang bisa terjadi lagi.
An Se-young mengakui kemampuan Gregoria. Setelah pertandingan itu, kedua pemain saling memberi salut kepada satu sama lain.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BWFBadminton.com, PBSI |
Komentar