"Ada KONI dan Kemenpora juga yang mengurusi cabor. Nah, itu yang harus kami telusuri juga. Jangan sampai kami mengerjakan hal yang sama," ujar Taufik.
"Kemarin anggarannya juga tidak boleh ada dua. Maksudnya cabor tidak boleh ada dualisme. Hal itu harus dibereskan."
"Intinya kami duduk bersama, berdiskusi cari yang terbaik. Kalau seperti ini terus atletnya yang rugi. Kami panggil ketua umumnya, kami dengar juga. Apa tidak kasihan dengan atletnya."
"Namanya pengurus pejabat itu hanya titipan sementara saja. Soal atlet jangka panjang, regenerasinya bertahun-tahun."
Taufik yang terkenal kritis berjanji tidak akan mengubah sikapnya.
"Harus ya saya sesuai saya, tetapi harus sesuai koridor juga. Mungkin kalau bicara vocal tidak asal bicara juga. Maksudnya kami harus ada data, regulasinya seperti apa. Tidak asal bicara, makanya hati-hati," tutur ayah dari dua anak itu.
"Kami menyesuaikan nanti. Ucapan yang saya keluarkan pasti akan saya diskusikan dengan pak Menteri karena saya juga tidak mungkin jalan sendiri, karena di sini matahari cuma satu bukan dua, ada atasan lagi, Presiden."
"Tidak mungkin. Kalau saya mau melakukan apapun harus sepengetahuan beliau. Jadi saya ingatkan lagi di sini menterinya cuma satu, pak Dito."
"Saya hanya membantu beliau mengurangi bebannya. Mudah-mudahan beliau terbantu di olahraga. Di kepemudaan saya akan belajar lebih banyak lagi."
Baca Juga: Jabat Jadi Wakil Menpora, Taufik Hidayat Ungkap Pesan dari Dito Ariotedjo
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar