"Saya tentu saja masih merasa sedih. Saya rasa rasa sakit ini tidak akan pernah hilang," ujar Kingad.
"Tapi saya harus menerima bahwa ini memang waktunya."
"Hal ini mengingatkan saya bahwa kita semua akan menghadapi kematian dan orang-orang yang kita cintai tidak akan ada selamanya."
"Jadi, yang paling penting adalah menghargai setiap momen."
"Saya bahagia bisa menjadi anaknya. Dia telah mendidik saya dengan baik."
Danny Kingad telah kehilangan ayahnya sejak dia berusia 8 tahun dan sang ibu harus berjuang menghidupi lima anaknya sendirian.
Dalam situasi ini, ibunya selalu menjadi figur kunci dalam kehidupannya.
Kingad mengakui bahwa kakak-kakaknya turut berperan dalam membentuk karakternya namun melihat bagaimana sang ibu bekerja keras dan menjaga agar keluarganya tetap bertahan menjadi inspirasi terbesar baginya.
Pelajaran terpenting yang dia dapatkan dari ibunya adalah kerja keras, nilai yang dia pegang teguh hingga sekarang, baik sebagai petarung maupun sebagai ayah.
"Kerja keras adalah karakter yang paling ingin saya tiru dari orang tua," ucap Kingad.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar