BOLASPORT.COM - Jagoan ONE Championship, Danny Kingad, masih berjuang menghadapi kehilangan besar setelah ibunya meninggal dunia pada Mei lalu tetapi pesan dan warisan yang ditinggalkan sang orang tua terus memotivasi petarung Filipina ini.
Kingad, yang pernah mengalahkan petarung MMA asal Indonesia, Eko Roni Saputra, akan bertarung melawan Adriano Moraes di ONE 169: Malykhin vs Reug Reug.
Ajang ini akan berlangsung pada 9 November mendatang di Lumpinee Stadium, Bangkok, Thailand.
Laga ini merupakan pertemuan kedua bagi mereka.
Dalam pertemuan pertama pada 2017, Moraes keluar sebagai pemenang.
Kingad berharap bisa membalas kekalahan dari mantan juara kelas terbang ONE Championship tersebut.
Terlebih, Kingad merasa termotivasi untuk memberikan kemenangan kepada mendiang ibunya yang meninggal dunia pada pertengahan tahun ini.
Meski sulit menerima kepergian sosok penting dalam kehidupannya, kehilangan ini menyadarkan Kingad bahwa waktu bersama orang-orang tercinta sangat singkat.
Hal ini membuat Kingad lebih menghargai setiap hari yang dihabiskannya untuk melakukan apa yang dia cintai.
Walau masih merasakan kepedihan, Kingad tetap bersyukur atas waktu yang dia miliki bersama ibunya dan tidak akan pernah melupakan cinta tanpa syarat yang selalu diterima.
"Saya tentu saja masih merasa sedih. Saya rasa rasa sakit ini tidak akan pernah hilang," ujar Kingad.
"Tapi saya harus menerima bahwa ini memang waktunya."
"Hal ini mengingatkan saya bahwa kita semua akan menghadapi kematian dan orang-orang yang kita cintai tidak akan ada selamanya."
"Jadi, yang paling penting adalah menghargai setiap momen."
"Saya bahagia bisa menjadi anaknya. Dia telah mendidik saya dengan baik."
Danny Kingad telah kehilangan ayahnya sejak dia berusia 8 tahun dan sang ibu harus berjuang menghidupi lima anaknya sendirian.
Dalam situasi ini, ibunya selalu menjadi figur kunci dalam kehidupannya.
Kingad mengakui bahwa kakak-kakaknya turut berperan dalam membentuk karakternya namun melihat bagaimana sang ibu bekerja keras dan menjaga agar keluarganya tetap bertahan menjadi inspirasi terbesar baginya.
Pelajaran terpenting yang dia dapatkan dari ibunya adalah kerja keras, nilai yang dia pegang teguh hingga sekarang, baik sebagai petarung maupun sebagai ayah.
"Kerja keras adalah karakter yang paling ingin saya tiru dari orang tua," ucap Kingad.
"Mereka selalu bekerja keras dan hal itu adalah sesuatu yang selalu saya ingat saat berusaha memenuhi kebutuhan keluarga."
"Saya melihat bagaimana ibu mendukung kami selama bertahun-tahun dan hal itu adalah sesuatu yang ingin saya lakukan untuk keluarga," tegas petarung berusia 29 tahun itu.
Danny Kingad akan memasuki pertarungan di ONE 169 sebagai penantang peringkat 3 kelas terbang sementara Adriano Moraes memegang posisi pertama.
Dengan pensiunnya Demetrious Johnson dan kekosongan takhta kelas terbang ONE Championship, 2 petarung ini memiliki kesempatan besar untuk mengamankan tiket buat bertarung memperebutkan gelar juara dunia berikutnya.
Motivasi besar itu sudah cukup untuk membuat Kingad fokus.
Dengan sosok sang ibu selalu ada di benaknya, petarung berjulukan The King ini merasa semakin lapar untuk meraih kemenangan dan mengabadikan dukungan tanpa batas yang diberikan orang tuanya.
"Saya sangat termotivasi untuk memenangi pertarungan ini demi ibu saya."
"Dia selalu mendukung saya, terutama dalam olahraga ini."
"Kadang dia berkata: 'Saya tidak peduli kamu kena pukul, yang penting kamu menang!'."
"Kata-kata itu yang membuat saya terus bersemangat,” ujar pemilik rekor 15-4 di MMA profesional ini.
View this post on Instagram
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar