Pemain yang berpeluang untuk menggusur Mega adalah spiker Hwaseong IBK Altos, Viktoriia Danchak, yang mencetak 35 poin dan belum melakoni laga kedua pada putaran pertama ini.
Meski begitu, Mega tetap punya alasan untuk disebut sebagai penyerang paling berbahaya sejauh ini.
Alasan itu terletak dari statistik efektivitas bola serangannya.
Efektivitas bola serangan Megawati mencapai 56,25 persen dalam dua laga dengan rincian 36 poin dari 64 percobaan.
Adapun dalam pertandingan terkini kontra Pepper Savings Bank, Megawati mencetak 24 poin dari 49 percobaan attack sehingga rasionya hampir 50 persen, tepatnya 48,98.
Ganasnya spike Megawati pun dirasakan sendiri oleh kapten Peppers Saving Banks, Park Jeong-ah (nomor 10 dalam foto).
Dalam upaya Red Sparks untuk membalikkan keadaan pada set keempat, spike Mega membuat jari tangan Park cukup kesakitan.
Selama beberapa saat Park terlihat mengibas-ngibaskan jarinya setelah memblok spike Mega secara langsung.
Bahkan outside hitter timnas Korea tersebut masih memeriksa jarinya ketika ditarik keluar dari lapangan.
Megawati bukan satu-satunya yang berbahaya di tim Red Sparks.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | KOVO.co.kr |
Komentar