“Mungkin lebih baik berada di garis terdepan dan Anda bisa menekan lebih banyak," ucapnya melanjutkan.
"Namun begitulah yang sering terjadi dan kami para pembalap tahu itu."
"Jika Anda berada lebih jauh ke belakang, Anda harus mencoba untuk tetap berada di luar slipstream. Jika tekanan semakin tinggi, itu bisa menjadi bencana," ujar Bastianini.
Adapun Bagnaia mengetahui ada sesuatu yang tidak beres dialaminya pada lap-lap awal dan akhirnya hanya finis ketiga, di belakang Martin.
Hasil yang membuat jarak antara Bagnaia dan Martin bertambah menjadi 22 poin.
Padahal Bagnaia baru mencetak rekor lap dunia yang baru di Sirkuit Buriram pada sesi kualifikasi dengan mencatatkan 1 menit 28,700 detik.
“Setelah dua atau tiga lap, saya harus menyadari bahwa saya tidak memiliki perasaan yang sama baiknya dengan saat kualifikasi. Saya mengalami masalah besar saat melakukan pengereman," kata Bagnaia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar