BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, disebut belum menunjukkan kekuatan aslinya setelah pertarungan sengit melawan Jorge Martin (Prima Primac), pada sprint MotoGP Thailand 2024.
Walau memiliki modal bagus dengan raihan pole position, nyatanya Francesco Bagnaia tak bisa memanfaatkan kelebihan tersebut.
Pembalap yang akrab disapa Pecco justru kesulitan dan tersalip pesaing sengitnya, Jorge Martin, dalam perebutan podium runner-up pada sesi sprint, Sabtu (26/10/2024) kemarin.
Kekalahan dari Martin yang tampil habis-habisan, membuat Bagnaia disorot jelang balapan utama MotoGP Thailand yang akan digelar pada Minggu (27/10/2024) pukul 15.00 WIB.
Ada yang bilang bahwa kesempatan Bagnaia masih terbuka karena balapan utama akan menyajikan 26 putaran di Sirkuit Buriram yang sangat menuntut fisik ini.
Namun, ada pula yang agak mencemaskan situasi Bagnaia selaku juara dunia bertahan selama dua musim terakhir.
Tidak seperti musim-musim sebelumnya, kali ini pembalap jebolan VR46 Riders Academy milik Valentino Rossi itu terlihat sedikit gelisah.
Penampilannya selama sesi sprint kemarin, saat berduel dengan Martin, juga mulai disorot kembali.
Salah satunya oleh mantan pembalap, Carlos Checa.
Menurut Checa, dia melihat bahwa Bagnaia belum menunjukkan kecepatan yang biasanya luar biasa serta sedikit kurang fokus.
"Saya rasa Pecco sempat lengah, saya kurang tahu apakah itu karena kurang konsentrasi," kata Carlos Checa kepada DAZN, dikutip Bolasport dari Motosan.es.
"Dan dari situ Jorge memanfaatkan kesempatan dengan baik, karena kemudian kita bisa lihat Pecco sempat agak mendekat lagi."
"Bahkan baru pada lap-lap terakhir Martin bisa menjauhkan jarak kan," tandasnya.
Masih menurut Checa, dia juga menyoroti gestur Bagnaia yang tampak gelisah.
"Saya melihat Pecco agak cemas, merasa agak terancam, dia kurang percaya diri, dan itu tercermin kemudian saat di lintasan," kata mantan Juara Dunia WSBK 2011 itu.
"Dan saya rasa itu yang harusnya dimanfaatkan Jorge," tukas Checa.
Checa menuturkan bahwa memasuki seri-seri akhir musim termasuk di GP Thailand ini, baik Bagnaia maupun Martin sama-sama dalam situasi krusial.
Saat ini mereka berjarak 22 poin.
Bagi Martin selaku pemuncak klasemen, dia tetap akan menjadi juara meski selalu menjadi runner-up di sisa 3 balapan grand prix dan 2 balapan sprint.
Alhasil, bagi Bagnaia, gagal finis di depan Martin hanya akan mempercepat bom waktu terhadap kegagalan misi meraih hattrick gelar.
"Kita belum melihat Pecco merespons apa yang diharapkan darinya, seorang pembalap yang cepat, pembalap yang berani," ujar Checa.
"Lebih dari semua itu, karena ini adalah situasi yang sangat krusial."
"Saya pikir Martin harus memanfaatkannya dengan sangat baik demi menuntaskan persaingan ini," tambahnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motosan.es, DAZN |
Komentar