Ini ditambah lagi dengan hujan yang turun pada hari balapan utama.
Trek basah bukan kondisi yang paling bersahabat bagi Bagnaia karena di kelas MotoGP dia belum pernah sekali pun menang di tengah hujan.
Hasil sesi pemanasan pun membuat kans Bagnaia makin dikesampingkan karena pace yang terpaut 1 detik dari Martin.
Akan tetapi, Bagnaia melakukan apa yang harus dilakukannya, finis di depan Martin meski lawannya itu langsung menyerang sejak start.
Setelah memanfaatkan blunder Martin yang melebar untuk merebut posisi pertama, Bagnaia melesat untuk membuka jarak.
Tekanan Marc Marquez yang punya nama tengah Rain Master pun diatasinya, sampai-sampai Marquez terjatuh karena mendorong terlalu keras.
Situasi Bagnaia belum aman karena Martin finis kedua sehingga gelar juara belum sepenuhnya ada di tangannya.
Syarat selalu runner-up dan sudah bisa juara tetap dimiliki oleh Martin.
Meski begitu, Bagnaia menunjukkan bahwa terlalu cepat untuk menyebutnya sudah habis dalam kejuaraan yang tinggal menyisakan dua seri balap ini.
Martin sebenarnya sudah menyegel satu titel juara dari kategori pembalap independen terbaik pada MotoGP 2024.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar