Keandalan Marquez yang lebih berpengalaman menjaga harapannya untuk terus memepet Bangnaia.
Salip-salipan di antara keduanya sempat terjadi.
Namun, pada akhirnya Marquez tampak mengendur dan menempatkan diri di posisi kedua sebelum bencana dia crash di tikungan 8 terjadi.
"Saya bisa saja menangkapnya (Pecco) di sana," kata Marquez soal peluang menyalip di tikungan 12, dikutip Bolasport dari Speedweek.
"Kalau di titik pengereman lainnya saya berada terlalu jauh.
“Saya merasa lebih baik di tikungan lambat, dan di sektor 3 dan 4 saya lebih cepat dari Bagnaia," ujar pembalap asal Cervera, Spanyol itu.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi ketika Marquez melakukan manuver ke Bagnaia?
Bukankah dia adalab pembalap yang paling berani ambil risiko dan selalu tampil ngotot ketika peluang kemenangan itu ada?
Marquez yang akhirya finis di P11 pun mengungkapkan bahwa ternyata ada masalah yang muncul saat dia berduel dengan Bagnaia.
Marquez terpaksa mengendurkan kecepatannya demi memelihara ban. Karena meskipun trek basah dan gerimis, suhu lintasan sempat naik dan itu berbahaya bagi tekanan ban.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar