"Saya sangat terkejut karena saya merasa sangat nyaman dengan motor tersebut sejak sesi pertama. Itu adalah salah satu poin kuat saya dalam berkendara, beradaptasi dengan motor atau kondisi saat itu," tutur Marquez.
"Hal lain adalah margin peningkatan dari sana karena mungkin seseorang yang merasa lebih sulit akan memiliki lebih banyak ruang untuk peningkatan."
"Sementara itu saya, yang beradaptasi dengan cepat, kemudian memiliki lebih sedikit ruang untuk peningkatan; tetapi saya lebih suka mencapai puncak dengan cepat."
Pemilik nomor motor 93 itu secara singkat menjelaskan fase-fase yang telah dilaluinya dengan Ducati.
"Yang pertama adalah: 'Bagaimana Anda mengendarai motor ini?' Anda tiba dan hal pertama yang Anda lakukan adalah mempelajari motornya. Anda beradaptasi dengannya selangkah demi selangkah, mengenalnya," kata Marquez.
"Akan tiba saatnya ketika Anda merasa bahwa Anda tidak lagi dapat meningkatkan, bahwa Anda telah beradaptasi, bahwa Anda tahu cara mengendarainya. Saat itulah fase pengerjaan motor dimulai."
"Berusaha untuk memahami apa yang saya butuhkan pada motor ini agar merasa lebih nyaman atau menganalisis di mana saya kehilangan dan mengapa."
"Lalu ada hubungan teknis-pembalap, yang juga merupakan situasi baru bagi saya. Baik saya mulai memahami satu sama lain dan teknisi memahami saya, apa yang saya butuhkan, bagaimana saya menjelaskan diri saya.."
"Begitu Anda mendekati waktu kompetitif yang menentukan apakah Anda beradaptasi dengan baik atau tidak dengan motor. Saat itulah Anda menemukan tembok pertama. Tembok pertama itu rendah dan Anda dapat melompatinya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar